Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mengungkap sejumlah negara yang berpotensi menggantikan posisi India untuk ekspor beras ke Indonesia.
Sebagaimana diketahui, India telah menghentikan ekspor beras sejak 20 Juli 2023. Hal ini menjadi perhatian pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdangan (Kemendag) yang khawatir akan memicu kenaikan harga pangan dunia.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas), mengatakan kondisi tersebut tidak begitu berpengaruh terhadap Indonesia. Dia pun optimistis kebutuhan beras dapat terpenuhi dari produksi dalam negeri.
"Kita nggak tergantung harus dari suatu negara, yang penting berasnya bagus, harganya bagus, kualitasnya bagus, terus taste [rasa] nya sama dengan taste di Indonesia," ujar Buwas di Kompleks Parlemen DPR RI, Rabu (16/8/2023).
Menurutnya, rasa dari beras India pun tak begitu dominan di masyarakat Tanah Air. Untuk itu, dia mengungkap sejumlah negara yang menjadi negara asal impor beras yang lebih berperan dalam memenuhi stok pangan domestik.
"Maka kita ambil bisa dari Thailand, Vietnam, Myanmar, sekarang juga ada Laos ada juga Kamboja, Pakistan. Jadi nggak ada masalah," ungkapnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Bulog mengungkap dampak dari rencana India untuk melarang ekspor beras non-basmati sebagai respons terhadap harga domestik yang melonjak dan menghindari risiko inflasi.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal, menyampaikan, sumber impor beras Indonesia tidak hanya dari India saja. Selain itu, dia menyebut beras yang diimpor dari India juga tidak banyak.
“Sumber impor kita kan nggak hanya India, dan memang dari India juga nggak banyak,” kata Iqbal kepada Bisnis.
Adapun, beras impor yang masuk ke Indonesia sebagian besar berasal dari Thailand, Vietnam, dan Pakistan sehingga BUMN Pangan itu memastikan stok beras dalam negeri aman meski ada larangan ekspor beras dari India.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, total beras impor Indonesia sepanjang Januari-Juli 2023 mencapai 1,3 juta ton.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan, total beras yang masuk ke Indonesia hingga Juli 2023 ini senilai US$715,9 juta.
“Kalau kita lihat data yang saya sampaikan total impor beras Januari-Juli 1.332.900 ton atau nilainya US$715,9 juta,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Selasa (15/8/2023).
Amalia mengungkapkan, beras yang masuk ke Indonesia selama Januari-Juli 2023 utamanya berasal dari Vietnam, Thailand, dan India.
Sementara itu, diluar beras khusus, BPS mencatat impor beras dengan HS10063099 mencapai 1,17 juta ton, atau senilai US$627,2 juta.
Berdasarkan negara asalnya, Amalia mengungkapkan impor beras terbesar Indonesia berasal dari Thailand dengan pangsa impor sebesar 50,56 persen dan Vietnam 46,33 persen.