Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alarm Ekonomi China Menyala, Pemerintah Diminta Rangsang Konsumsi Rumah Tangga

Anggota komite kebijakan moneter PBOC mengatakan pemerintah China harus memprioritaskan upaya merangsang konsumsi rumah tangga guna memulihkan perekonomian.
Ekonomi China./.Reuters
Ekonomi China./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang penasihat bank sentral China mengatakan pemerintah harus memprioritaskan upaya untuk merangsang konsumsi rumah tangga guna memulihkan perekonomian.

Melansir Bloomberg, Selasa (15/8/2023), anggota komite kebijakan moneter di People's Bank of China (PBOC) Cai Fang mengatakan tujuan yang paling mendesak saat ini adalah untuk merangsang konsumsi rumah tangga dan perlu untuk menggunakan semua jalur yang masuk akal serta sesuai hukum dan ekonomi.

”Pengangguran yang terus berlanjut setelah pandemi mengerutkan pengeluaran rumah tangga dan kepercayaan konsumen diperkirakan akan melemah tanpa kebijakan baru,” ungkap Cai dalam artikel yang diposting di akun media sosial China Finance 40 Forum, salah satu think thank terkemuka di China, Selasa (15/8/2023).

Cai telah menjadi pendukung pemberian stimulus langsung kepada konsumen untuk meningkatkan pengeluaran, pendekatan yang sejauh ini tidak ingin dilakukan oleh China.

Awal tahun ini, ia mengatakan stimulus langsung sebesar 4 triliun yuan (US$551 miliar) yang dibayarkan langsung ke rumah tangga China adalah pilihan untuk memacu pemulihan belanja konsumen yang telah melambat oleh lemahnya pertumbuhan upah selama pandemi.

Pemulihan ekonomi China menghadapi tantangan dari pelemahan sektor properti. Data resmi yang akan dirilis pada Selasa pagi diperkirakan hanya akan menunjukkan peningkatan produksi industri, penjualan ritel, dan investasi aset tetap yang landai pada bulan Juli 2023.

Data yang lemah kemungkinan akan memberikan tekanan pada pemerintah untuk menambahkan lebih banyak stimulus moneter atau fiskal setelah respons yang cukup lemah sejauh ini.

Awal pekan ini, China mencatatkan pinjaman baru jatuh ke level terendah dalam 14 tahun terakhir di bulan Juli 2023, sehingga mendorong desakan untuk pelonggaran moneter lebih lanjut, termasuk pengurangan jumlah uang tunai yang harus disimpan oleh bank-bank sebagai cadangan.

Pada bulan Juli lalu, Cai meminta pemerintah untuk mereformasi sistem registrasi rumah tangga untuk meningkatkan potensi konsumsi dari kelompok pekerja migran yang besar.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper