Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS, Korsel, dan Jepang Gelar KTT Pekan Ini, Bakal Bahas China hingga Korut

Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol akan membahas inisiatif trilateral dalam KTT.
Presiden  Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Washington, DC, AS, pada Kamis, 12 Januari 2023./Bloomberg
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbicara di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di Washington, DC, AS, pada Kamis, 12 Januari 2023./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan berencana membahas serangkaian inisiatif bersama di bidang teknologi, pendidikan, dan pertahanan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Camp David, AS, Jumat pekan ini .

Melansir Reuters, Selasa (15/8/2023), salah seorang pejabat senior pemerintahan AS mengungkapkan rencana tersebut akan disampaikan saat para pemimpin negara-negara bertemu dalam KTT tersebut.

Meskipun pertemuan tersebut belum menghasilkan pengaturan keamanan formal yang mengikat satu sama lain, ketiga negara akan menyetujui sikap saling pengertian mengenai tanggung jawab regional dan membuat jalur komunikasi tiga arah untuk berkomunikasi pada saat krisis.

Presiden AS Joe Biden mengundang Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol untuk menghadiri pertemuan kepresidenan di Pegunungan Catoctin, Maryland, saat kedua negara Asia tersebut berusaha memperbaiki hubungan diplomatik dalam menghadapi ancaman regional yang lebih besar, yang ditimbulkan oleh kebangkitan China dan Korea Utara.

Pertemuan ini akan menandai pertemuan pertama yang diharapkan oleh para pejabat AS menjadi pertemuan tahunan antara para pemimpin ketiga negara tersebut, yang akan meresmikan hubungan dan kerja sama mereka.

Korea Selatan dan Jepang mengadakan KTT gabungan pertama mereka dalam 12 tahun terakhir pada bulan Maret ini, dan telah mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketegangan setelah bertahun-tahun perselisihan termasuk beberapa yang terkait dengan pendudukan Jepang pada tahun 1910-1945 di Korea.

AS memiliki kesepakatan pertahanan kolektif formal dengan Jepang dan Korsel secara terpisah, tetapi ingin kedua negara tersebut bekerja sama lebih erat untuk memperkuat kepentingan AS di kawasan Pasifik.

"Kami mengantisipasi beberapa langkah yang akan membawa kita lebih dekat bersama dalam bidang keamanan dan hal itu akan menambah keamanan kolektif kita," ungkap salah seorang pejabat AS yang tak ingin disebutkan namanya.

Tetapi pejabat AS itu mengingatkan untuk tidak berharap terlalu jauh terhadap kerangka kerja keamanan tiga arah. Namun, ketiga negara akan mengambil langkah-langkah untuk memahami tanggung jawab masing-masing sehubungan dengan keamanan regional.

”Kami memajukan bidang-bidang baru dalam koordinasi dan pertahanan rudal balistik, sekali lagi teknologi, yang akan dianggap sebagai hal yang sangat penting," lanjutnya.

KTT ini juga diharapkan dapat menghasilkan pernyataan bersama yang mencakup beberapa bahasa yang menyuarakan keprihatinan tentang keinginan China untuk mengubah status Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri, yang diklaimnya sebagai wilayahnya sendiri.

Pernyataan bersama AS, Jepang, dan Korea Selatan akan mencakup bahasa tentang menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan pejabat. Bahasa yang tepat untuk hal itu dan ketentuan-ketentuan lainnya diperkirakan akan dinegosiasikan hingga menit terakhir. 

Sementara itu, NHK melaporkan Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Matsuno Hirokazu mengatakan para pemimpin itu juga akan bertukar pendapat tentang langkah-langkah menghadapi Korea Utara dan memperkuat koordinasi strategis antara Jepang, AS, dan Korea Selatan untuk mempertahankan serta memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan aturan hukum.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper