Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa belanja pemerintah pusat yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat telah terealisasi sebesar Rp562,6 triliun per Juli 2023.
Jumlah tersebut setara dengan 55,1 persen dari belanja pemerintah pusat yang telah terealisasi sebesar Rp1.020,4 triliun per Juli 2023.
“Dari Rp1.020,4 triliun, Rp562,6 triliun itu adalah belanja yang langsung diterima manfaatnya oleh rakyat, baik itu dalam bentuk Kartu Sembako dan PKH, yaitu keluarga yang masuk dalam program keluarga harapan dan kelompok yang mendapatkan manfaat,” katanya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (11/8/2023).
Pada bidang perlindungan sosial, pemerintah telah merealisasikan anggaran sebesar Rp14,9 triliun untuk Program Keluarga Harapan, yang disalurkan kepada sebanyak 9,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Pemerintah juga telah merealisasikan anggaran Rp22,2 triliun untuk Program Kartu Sembako, yang disalurkan kepada sebanyak 18,7 juta KPM.
“Artinya setiap bulan APBN mengeluarkan Rp3,7 triliun untuk 18,7 juta keluarga tersebut. Jadi ini adalah penerima yang cukup besar dari APBN kepada keluarga yang paling rentan,” jelasnya.
Baca Juga
Selain itu, pemerintah juga telah membayarkan Rp27,0 triliun PBI JKN untuk sebanyak 96,7 juta peserta yang tergolong rentan tersebut.
Pada bidang pendidikan, pemerintah telah menyalurkan bantuan melalui Program Indonesia Pintar sebesar Rp6,2 triliun, Program KIP Kuliah sebesar Rp6,1 triliun, dana BOS Rp7,1 triliun, dan bantuan operasional PTN sebesar Rp2,3 triliun.
Pada belanja infrastruktur, Sri Mulyani mengatakan telah terealisasi anggaran Rp73,1 triliun untuk pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur, juga untuk bantuan bencana sebesar Rp1,5 triliun.
Lebih lanjut, pemerintah juga telah merealisasikan anggaran untuk subsidi dan kompensasi listrik sebesar Rp48,5 triliun, subsidi dan kompensasi BBM Rp59,7 triliun, subsidi LPG 3 kg Rp37,7 triliun, dan subsidi perumahan Rp452,9 miliar.
Dia menambahkan, pemerintah juga telah merealisasikan anggaran untuk Kartu Prakerja sebesar Rp2,5 triliun, yang telah disalurkan kepada sebanyak 586.200 peserta.