Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa jadwal pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Jawa Barat dan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek akan dilakukan secara terpisah.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengamini untuk KCJB akan mundur hingga September 2023 dari jadwal semula pada 18 Agustus 2023.Hal tersebut berbeda dengan nasib Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, dia mengatakan bahwa pemerintah akan mengoperasionalkan moda tersebut pada Sabtu (26/8/2023).
“Enggak, [tak dioperasikan bersamaan] kereta cepat mungkin kita akan coba lagi di September, begitu siap semuanya juga segera dioperasikan. Namun, makin cepat dioperasikan makin baik,” ujarnya di Stasiun Dukuh Atas, Kamis (10/8/2023).
Oleh sebab itu, dia melanjutkan bahwa sebelum kedua moda transportasi itu dioperasikan, pemerintah akan terus melakukan pengecekan secara rutin mengingat diutamakan keamanan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas.
Kepala Negara pun menilai bahwa dengan bertambahnya jumlah transportasi massal, maka diharapkan turut membantu dalam penyelesaian persoalan kemacetan hingga polusi di DKI Jakarta.
Tak hanya itu, dia melanjutkan bahwa melalui perpindahan dari moda transportasi pribadi ke moda transportasi massal juga diharapkan dapat menekan kerugian per tahun yang diakibatkan oleh kemacetan hingga hampir menyentuh Rp100 triliun di Jabodetabek dan Bandung.
Baca Juga
“Setiap tahun merugikan hampir Rp100 triliun dan ini harus segera diatasi karena secara makro ekonomi merugikan Negara kita besar sekali. Bahwa harus ada subsidi ya itu kewajiban pemerintah, kewajiban negara. Karena ini bentuk pelayanan terhadap masyarakat,” pungkas Jokowi.