Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operasi Kereta Cepat dan LRT Jabodebek Mundur, MTI: Faktor Teknologi

MTI menanggapi keputusan pemerintah untuk kembali menunda operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek.
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC

Bisnis.com, JAKARTA - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dipastikan mengikuti jejak LRT Jabodebek yang batal meluncur pada 18 Agustus 2023 sehingga gagal jadi kado HUT kemerdekaan RI.

Masa uji coba operasi terbatas Kereta Cepat Jakarta-Bandung dipastikan mundur hingga September 2023. Adapun, operasional moda transportasi tersebut direncanakan dimulai pada 18 Agustus 2023.

Menurut Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Aditya Dwi Laksana target operasional kedua moda transportasi yang kerap diundur utamanya disebabkan oleh faktor teknologi.

Aditya menjelaskan, Kereta Cepat Jakarta Bandung merupakan proyek high speed railways pertama yang dibangun oleh Indonesia. 

Sementara itu, LRT Jabodebek merupakan moda transportasi pertama di Indonesia yang menggunakan sistem kendali kereta dengan Grade of Automation level 3 atau GoA-3. Hal ini memungkinkan LRT Jabodebek beroperasi tanpa menggunakan masinis atau otomatis.

Dia menilai, penggunaan teknologi-teknologi tersebut merupakan hal yang baru di Indonesia. Sehingga, baik operator maupun pemerintah sebagai regulator sudah pasti membutuhkan waktu untuk mempelajari dan mengaplikasikannya pada proyek di Indonesia. 

"Keduanya ini merupakan teknologi baru di Indonesia. Selain itu, investasinya juga besar," kata Aditya saat dihubungi, Selasa (8/8/2023).

Dia melanjutkan, mundurnya target uji coba kereta cepat dan penjadwalan ulang operasional komersial LRT Jabodebek dilakukan agar regulator serta operator masing-masing moda dapat lebih menjamin prinsip berkeselamatan serta keandalan sistem kendali kereta. 

Khusus untuk KCJB, Aditya menilai kemunduran target uji coba terbatas juga akan lebih menjamin ketersediaan akses dan konektivitas antarmoda di stasiun-stasiun kereta cepat. 

Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator LRT Jabodebek juga dapat memastikan sistem kendali kereta otomatis dengan Grade of Automation level 3 atau GoA-3 sudah berjalan dengan lebih baik dan lancar. 

"Kami melihat sebenarnya tidak ada keharusan untuk kedua moda itu harus diluncurkan di 18 Agustus 2023.Y ang penting kesiapannya lebih baik," ujarnya.

Adapun, jika pemerintah akan merealisasikan perpanjangan proyek kereta cepat hingga ke daerah Surabaya, maka kajian dan perencanaan yang dilakukan harus komprehensif dan matang. Pemerintah juga wajib memenuhi analisa dampak lingkungan dan melaksanakan konstruksi proyek sesuai dengan aspek keselamatan yang ada

Selain itu, pemerintah juga harus merencanakan skema pendanaan proyek dengan lebih baik. Hal ini untuk menghindari kejadian pembengkakan biaya atau cost overrun yang melanda proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Sementara itu, untuk proyek perpanjangan LRT Jabodebek ke wilayah Bogor, hal krusial yang perlu dicermati pemerintah adalah integrasi sistem operasi dan juga pengadaan lahan di Kota Bogor. 

"Selain itu, skema pendanaan juga harus dipersiapkan dengan baik, seperti halnya kereta cepat," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper