Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengungkapkan bahwa realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) baru mencapai Rp126,6 triliun per semester I/2023.
Realisasi tersebut mencapai 57 persen bila dibandingkan dengan target tahun ini sebesar Rp297 triliun. Padahal, pada Juli lalu target KUR telah dipangkas sebesar 50 persen dari semula Rp450 triliun.
Tidak hanya target KUR 2023, Peraturan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perekonomian Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR juga ikut direvisi.
Pemerintah menargetkan penyaluran KUR saat ini bisa semakin kredibel dan tepat sasaran, sehingga target penyaluran KUR sebesar Rp297 triliun tahun 2023 kepada debitur ini bisa terealisasikan.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartanto optimistis target penyaluran KUR sebesar Rp297 triliun itu bisa tercapai karena sudah tidak ada lagi batasan untuk akses pembiayaan bagi UMKM.
“Diharapkan melalui penyesuaian target tersebut, penyaluran KUR menjadi lebih berkualitas tanpa membatasi akses pembiayaan bagi UMKM yang belum mendapatkan akses pembiayaan formal,” tuturnya di Jakarta, Kamis (10/8).
Baca Juga
Ketua Umum Partai Golkar tersebut juga berpandangan dari sisi kuantitas, penyaluran KUR tetap terjaga dengan tren positif yang ditunjukkan dengan total penyaluran KUR pada 31 Juli 2023 sebesar Rp126,63 triliun yang diberikan kepada 2,3 juta debitur dengan non-performing loan (NPL) tetap terjaga di level 1,63 persen.
“Semakin banyak UMKM yang dapat mengakses KUR dan skala usahanya berhasil naik kelas,” katanya.
Selain itu, Airlangga juga mengapresiasi peran semua Pemerintah Provinsi yang membantu pemerintah pusat untuk penyaluran KUR secara baik dan inovatif. Menurutnya, peran Pemerintah Provinsi sangat penting agar penyaluran KUR bisa tepat sasaran, efektif dan efisien.
“Pemerintah Provinsi telah meningkatkan dan berperan aktif sebagai kunci dalam meningkatkan akses KUR kepada masyarakatnya,” ujarnya.