Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Saran ALI Jika Indonesia Ingin jadi Negara Berorientasi Ekspor

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memberikan saran agar Indonesia mampu menjadi negara industri berorientasi ekspor.
Ilustrasi kegiatan logistik/Reuters
Ilustrasi kegiatan logistik/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menilai pemahaman sumber daya manusia (SDM) di bidang logistik dan rantai pasok atau supply chain masih belum optimal untuk dapat merealisasikan cita-cita negara industri berorientasi ekspor.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum ALI Mahendra Rianto dalam Focus Group Discussion "Harapan Dunia Usaha Terhadap Pemerintahan Mendatang" di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (9/8/2023).

Mahendra menjelaskan, untuk menjadi negara industri berorientasi ekspor, Indonesia harus mampu bersaing di pasar global value chain. Untuk itu, Indonesia pun memerlukan banyak SDM yang memahami terkait perencanaan rantai pasok (supply chain planning).

Mahendra menjelaskan, perencanaan rantai pasok tersebut mencakup pengelolaan operasi sebuah bisnis, mulai dari cara pengadaan bahan-bahan mentah (raw material), pembuatan produk, hingga proses penyaluran atau pengiriman produk-produk tersebut.

Di sisi lain, Mahendra menilai SDM Indonesia masih memiliki pemahaman yang minim terkait supply chain. Penguasaan pada bidang ini terutama masih kurang optimal pada SDM di level manajemen menengah ke atas seperti supervisor, manajer, dan lainnya.

Padahal, untuk dapat bersaing di pasar global value chain, SDM Indonesia harus memiliki kemampuan teknis serta pengambilan keputusan (decision making skill) yang memadai.

Dia menuturkan, masih terdapat celah antara pendidikan pada sektor logistik dan rantai pasok dengan kebutuhan industri.

“Kedua kemampuan itu dibutuhkan agar Indonesia dapat memproduksi barang-barang yang sesuai dengan target pasar, seperti China. Tetapi, kalau sudah dikuasai kami yakin Indonesia bisa kompetitif dan bisa menciptakan industri-industri dengan supply chain yang optimal,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Akbar Djohan menyebut peningkatan kapasitas SDM dapat mengerek naik kinerja logistik serta perekonomian nasional.   

Akbar menuturkan, capacity building sumber daya manusia di Indonesia saat ini perlu diperkuat pada seluruh sektor, termasuk logistik dan rantai pasok. Pasalnya, kapasitas dan kapabilitas SDM di sektor logistik perlu terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Dia menuturkan, kebutuhan peningkatan kapasitas SDM terindikasi dari penurunan kinerja Logistics Performance Index (LPI). Pada kategori logistics competence & quality yang menilai kualitas tenaga kerja di sektor logistik, skor Indonesia tercatat melemah dari 3,10 pada 2018 menjadi 2,9 pada 2023. 

"Dari penilaian LPI kemarin, kapasitas SDM kita saat ini juga masih menjadi isu," kata Akbar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper