Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah komoditas pangan mengalami tren harga yang lebih tinggi pada tahun ini. Harga beras, telur, dan daging sapi pada 2023 cenderung di atas harga rata-rata pada 2022.
Menyitir data panel harga pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata beras medium di semester I/2023 sebesar Rp11.795 per kilogram, atau naik 9,1 persen dibandingkan harga pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10.805 per kilogram.
Begitupun harga rata-rata telur ayam ras pada paruh pertama 2023 telah naik 12,7 persen dibandingkan paruh pertama 2022 dari Rp25.836 per kilogram menjadi Rp29.131 per kilogram.
Hal serupa juga terjadi pada daging sapi, harga rata-rata di semester I/2023 sebesar Rp135.273 per kilogram atau naik 4 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp130.000 per kilogram.
Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, memperkirakan harga pangan di tahun politik 2024 kemungkinan akan lebih tinggi dari tahun ini. Kendati demikian, kenaikan harga pangan tidak akan signifikan.
Menurutnya, meskipun Jokowi tidak lagi terlibat dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, tapi Khudori menilai kebijakan populis Jokowi saat ini akan tetap digaungkan hingga 2024. Hal itu dilakukan demi melepas kekuasaan dengan tingkat kepuasan publik yang tinggi.
Baca Juga
Gelagat itu terlihat dari berbagai jaring pengaman sosial tetap dilanjutkan pemerintah, salah satunya bantuan pangan. Seperti diketahui, Presiden Jokowi memutuskan untuk melanjutkan program bansos pangan berupa beras hingga Desember 2023 setelah bansos pangan tahap I yang berlangsung Maret-Mei 2023 dinilai sukses menahan laju inflasi dan angka kemiskinan.
"Melihat kecenderungan ini sepertinya pemerintah akan tetap menjaga harga pangan. Pemerintah akan berusaha menahan agar harga tidak fluktuatif," ujar Khudori saat dihubungi, Rabu (9/8/2023).
Berdasarkan data Bapanas yang diterima Bisnis, sepanjang periode April - Juni 2023 realisasi bantuan protein unggas berupa telur dan daging ayam telah tersalurkan kepada 1,44 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Selain itu, bansos beras tahap I juga telah terealisasi sebanyak 640.590 ton beras kepada 21,3 juta (KPM) selama periode Maret-Juli 2023.
Adapun, hasil rapat terbatas pemerintah pada 13 Juli 2023 telah memutuskan untuk melanjutkan program bansos beras hingga akhir Desember 2023 dengan jumlah penyaluran yang sama.