Bisnis.com, JAKARTA -- Bank investasi asal Amerika Serikat (AS), JPMorgan, pada awal minggu dikabarkan menghentikan proses pembayaran untuk Bank Pertanian Rusia.
Sebelumnya, JPMorgan telah menangani beberapa pembayaran ekspor biji-bijian Rusia selama beberapa bulan terakhir dengan jaminan dari AS. Namun, Kementerian Luar Negeri Rusia pada Jumat (4/8/2023) mengatakan bahwa kerja sama tersebut dihentikan pada minggu ini.
Atas kondisi ini Rusia kemudian menuntut tindakan nyata dari Amerika Serikat (AS) untuk membantu biji-bijian dan pupuk Rusia mencapai pasar global.
"Saluran langsung antara Bank Pertanian Rusia dan JPMorgan ... ditutup pada 2 Agustus," jelas juru bicara kementerian luar negeri Maria Zakharova, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (5/8).
Kabar ini kemudian dikonfirmasi Reuters kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Departemen Luar Negeri AS dan JPMorgan. Meskipun demikian pihak terkait menolak untuk berkomentar.
Seperti diketahui Rusia telah mengizinkan ekspor biji-bijian Ukraina Laut Hitam selama setahun terakhir atau dikenal dengan Black Sea Grain Initiative. Namun kesepakatan ini dihentikan pada 17 Juli 2023. Rusia disebut mengajukan sejumlah daftar tuntutan sebelum kembali ke kesepakatan tersebut.
Baca Juga
Di bawah pakta Black Sea Grain Initiative, sejak Juli 2022 para pejabat PBB juga setuju untuk membantu ekspor produk pangan dan pupuk Rusia mencapai pasar global.
"Segera setelah ini selesai, kesepakatan ini akan segera diperbarui," jelas juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Salah satu permintaan utama Rusia adalah terhubungnya kembali Bank Pertanian Rusia ke sistem pembayaran internasional SWIFT. Sistem ini diberhentikan oleh Uni Eropa pada Juni 2022, yakni setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Juru bicara kementerian luar negeri, Zakharov, mengatakan bahwa pihak Barat dan PBB kemudian menyajikan pemrosesan pembayaran oleh JPMorgan sebagai alternatif dari SWIFT. Langkah yang kini juga terhenti secara mendadak.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pihaknya akan melakukan apapun yang diperlukan agar Rusia dapat bebas mengekspor makanan jika kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dihidupkan kembali pada Kamis (3/8/2023) lalu.
Untuk diketahui ekspor makanan dan pupuk Rusia tidak terkena sanksi setelah invasi Rusia ke Ukraina. Meskipun demikian, kebijakan JPMorgan melakukan pembatasan pembayaran, logistik, dan asuransi akan menghambat pengiriman.