Bisnis.com, JAKARTA - Proyek baru jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Cikunir-Ulujami digadang-gadang akan mengusung konsep tol elevated atau tol layang yang akan dibangun di atas Tol JORR eksisting.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) resmi mengumumkan hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami yang dimenangkan oleh konsorsium PT Marga Metro Nusantara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) dan PT Acset Indonesia Tbk. (ACST).
Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami merupakan bagian dari jaringan Tol Jabodetabek yang nantinya akan terbentang sepanjang 21,50 km dengan lebar 3,5 meter dan rencana kecepatan laju kendaraan mencapai 80 km per jam. Total investasi untuk pembangunan proyek jalan tol ini sebesar Rp21,26 triliun.
Adapun, titik awal jalan tol ini berlokasi di Jatiasih dan titik akhir di Persimpangan Ulujami. JORR Elevated akan tersambung dengan jaringan jalan Tol JORR yang diyakni dapat mengurangi beban tol eksisting tersebut karena telah melebihi kapasitas.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, Direktur Utama Marga Utama Nusantara, Danni Hasan mengatakan Tol JORR dapat dilihar dari sifat jalan yang merupakan bypass.
"Mulai di Ulujami dari tol kesatuan barat, selatan timur, awalnya JORR 1 kebon jeruk, disambung JORR 2 di situ Ulujami, di bawa ke atas, karena konsentrasi trafik di situ paling tinggi. Jorr 1 81.000 [kendaraan per hari], JORR 2 seluruhnya 100.000, bypass mestinya sampai Cikampek Elevated," kata Doni di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Baca Juga
Pembangunan tol elevated JORR ini serupa dengan Jalan Tol Syeikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) yang akhir 2022 lalu di akuisisi oleh META. Tol MBZ merupakan tol layang terpanjang di Indonesia yang terbentang sepanjang 36,84 km.
Jalan layang MBZ diklaim terbukti dapat mengurai volume lalu lintas dari Jakarta menuju Cikampek dan sebaliknya hingga 29 persen pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek bawah sehingga dapat mengurai kepadatan yang berpotensi terjadi.
Sebagai informasi, konsorsium swasta dan BUMN yang menggarap Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami yakni PT Marga Metro Nusantara merupakan anak usaha PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), emiten perusahaan tol milik grup Salim. Adapun, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) perusahaan konstruksi milik Grup Astra.
Kontraktor pelaksana dari Tol MBZ yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan PT Acset Indonusa Tbk. dengan dana mencapai Rp16,23 triliun. Grup Salim kembali memercayakan konstruksi pembangunan untuk Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami kepada emiten kontraktor Astra, ACST.
Proyek dengan kategori unsolicited atau prakarsa badan usaha memiliki masa konsensi 40 tahun dengan biaya konstruksi yang ditaksir Rp13,43 triliun.
Proyek tersebut memiliki kelayakan finansial dengan IRR 12,54 persen yang akan mengandalkan struktur pendanaan ekuitas sebesar 43 persen dan 57 persen pinjaman.