Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Keamanan Energi dan Net Zero Inggris sepakat memperpanjang kerja sama Program Indonesia-Inggris Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI).
Program MENTARI dilaksanakan pada periode 2020 - 2024 dan merupakan tindak lanjut dari MoU antara KESDM dan the Foreign and Commonwealth Office UK yaitu di bidang Kerja Sama Pengembangan Energi Rendah Karbon (Low Carbon Energy Development / LCEP).
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan perpanjangan kerja sama ini dilakukan karena adanya komitmen dari Inggris untuk membantu Indonesia mendapat target Net Zero Emission (NZE).
“Inggris berkomitmen akan meningkatkan dukungannya dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) Indonesia. Awalnya, program MENTARI dijadwalkan akan berakhir pada 2024, namun sekarang akan diperpanjang hingga tahun 2027,” ujar Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (4/8/2023).
Arifin menyebut selain MENTARI, Inggris juga aktif mendukung Indonesia melalui berbagai program, termasuk Just Energy Transitions Partnership (JETP) dan Joint Economic And Trade Committee (JETCO).
"Kami proyeksikan bahwa kemitraan ini akan terus berkembang, mempromosikan kerja sama teknis, perdagangan berkelanjutan, dan investasi hijau antara kedua negara," ujarnya.
Baca Juga
Di sisi lain, Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris Graham Stuart mengatakan bahwa pihaknya melihat bahwa perpanjangan kerja sama ini dapat menjadi jalan bagi target NZE Indonesia.
Pada perpanjangan kerja sama ini, Stuart mengatakan bahwa pihaknya akan menambah pendanaan sekitar 6,5 juta poundsterling atau setara Rp135 miliar dalam kesepakatan perpanjangan ini.
“Kami memberikan tambahan 6,5 juta poundsterling untuk pendanaan untuk bantuan teknis guna menarik investasi bagi proyek energi terbarukan untuk mendukung Indonesia,” ujar Stuart.
Selain itu, Stuart juga melihat bahwa Indonesia merupaka. negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan, Indonesia dapat berperan utama dalam transisi energi bersih di Asia Tenggara.
“Dengan bantuan keahlian dan investasi Inggris, Indonesia tengah mempercepat transisinya dari batu bara ke listrik bersih, serta bekerja keras dalam mencapai net zero pada tahun 2060 atau lebih cepat,” ucapnya.