Binsis.com, JAKARTA - Proyek Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg sepanjang 38,6 kilometer (km) yang akan menghubungkan DKI Jakarta dengan sisi utara Banten bakal segera dibangun. Terbaru, proyek tol ini dilaporkan memiliki desain elevated di sejumlah ruas.
Kepala Bidang Sistem Informasi Layanan Jalan Tol BPJT Kementerian PUPR Ali Rachmadi Nasution menjelaskan, desain tersebut dibentuk mempertimbangkan kawasan pemukiman yang terbelah pada rancangan trase jalan.
"Dalam dokumen kelayakan studi jalan tol Kamal-Teluknaga-Rajeg telah memperhitungkan trase yang paling optimum, salah satunya melewati kawasan permukiman yang paling minimal," jelasnya kepada Bisnis, dikutip Kamis (3/7/2023).
Seiring dengan hal tersebut, Ali melanjutkan, proyek Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg memiliki desain elevated yang digunakan secara menerus sepanjang 1,6 km yang terbentang dari Junction Sedyatmo sampai Sungai Dadap.
"Di mana, terdapat lokasi antara sungai Kamal dan sungai Dadap yang padat penduduk," tambahnya.
Mengacu pada peta trase jalan tol Kamal-Teluknaga-Rajeg, proyek tersebut memang tampak melewati sejumlah pemukiman warga, salah satunya kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Baca Juga
Secara terperinci, Seksi 1 (Sedyatmo-Kosambi) 6,7 km, Seksi 2 (Kosambi-Teluknaga) 3,7 km, Seksi 3 (Teluknaga-Tanjung Pasir) 3,1 km, Seksi 4 (Tanjung Pasir–Kohod) 3,65 km, Seksi 5 (Kohod–Surya Bahari) 5,15 km, Seksi 6 (Surya Bahari–Pakuhaji) 5,5 km, Seksi 7 (Pakuhaji–Mauk) 5,1 km, Seksi 8 (Mauk–Rajeg) 5,7 km.
"Trase ini didesain melewati tepi kawasan PIK 2 untuk menghindari pergudangan dan rumah penduduk, sehingga diharapkan saat pembangunan tidak banyak terjadi permasalahan sosial," pungkas Ali.
Untuk diketahui sebelumnya, proyek Jalan Tol Kamal - Teluknaga - Rajeg telah melalui proses Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada Selasa (1/8/2023) lalu.
Untuk diketahui, Tol baru di Tangerang tersebut diprakarsai PT Duta Graha Karya yang merupakan konsorsium duo grup raksasa yakni Salim Group dan Agung Sedayu.
Dalam proyek ini, PT Duta Graha Karya dilaporkan menggelontorkan dana investasi sebesar Rp23,22 triliun yang dilaksanakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited project) yang sepenuhnya investasi dari Badan Usaha.
Adapun, PT Duta Graha Karya sendiri merupakan badan usaha swasta milik dua konglomerat raksasa yakni Agung Sedayu dan Grup Salim.
Sebagian besar saham PT DGK saat ini digenggam oleh Agung Sedayu dengan porsi kepemilikan saham mencapai 99 persen. Sementara sisanya yakni 1 persen digenggam oleh PT Kukuh Mandiri Lestari.
Di mana, PT Kukuh Mandiri Lestari sendiri merupakan perusahaan yang berada di bawah payung Agung Sedayu dan Salim Grup dengan porsi kepemilikan 50:50.
Sejalan dengan rencana konstruksi, Menteri Basuki mengatakan pembangunan jalan tol tersebut nantinya diharapkan mampu memperlancar distribusi logistik ke Pelabuhan Merak.
"Ini merupakan sistem jalan tol di koridor Jawa sebelah Barat untuk pengembangan wilayah ekonomi. Kalau dilihat jalurnya jalan tol ini akan tembus ke Jalan Tol Jakarta-Merak, sehingga nanti mudah-mudahan yang dari Barat tidak perlu lewat Jalan Tol Dalam Kota Jakarta," kata Menteri Basuki.