Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersisa 60 persen yang belum dibelanjakan hingga saat ini.
APBN sebagai keuangan negara, telah melakukan belanja sepanjang semester I/2023 sebesar Rp1.255,7 triliun atau 41 persen dari total pagu anggaran yang mencapai Rp3.061,2 triliun.
“Artinya dalam bulan Juli hingga sampai Desember, masih ada 60 persen APBN yang bisa dibelanjakan,” ungkapnya dalam Temu Bisnis Tahap VI dan Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) 2023, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Mengutip dari catatan Kementerian Keuangan, meski masih rendah, realisasi belanja pemerintah tersebut naik tipis sebesar 0,9 persen dari periode yang sama di tahun lalu (year-on-year/yoy).
Secara rinci, realisasi tersebut mencakup belanja pemerintah pusat sebesar Rp891,6 triliun yang terbagi atas belanja K/L senilai Rp417,2 triliun dan non K/L mencapai Rp474,4 triliun.
Sementara itu, dana transfer ke daerah telah mencapai 44,7 persen dari pagu anggaran atau mencapai Rp364,1 triliun.
Baca Juga
“Kami akan terus mendukung berbagi aktivitas dalam rangka menggunakan APBN sebagai instrumen yang sangat penting di dalam peningkatan dan memperkuat penggunaan produk dalam negeri,” tambahnya.
Bendahara Negara tersebut juga melaporkan realisasi belanja APBN menggunakan kartu kredit pemerintah (KKP) dalam mendorong Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) telah mencapai 117.000 transaksi.
Sampai dengan kuartal II/2023 nilai transaksi KKP telah mencapai Rp427miliar, atau mengalami peningkatan sekitar 80 persen dibandingkan dengan nilai transaksi pada kuartal II/2022 (Rp237 miliar).