Bisnis.com, JAKARTA - Ketua ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasyid mengatakan investasi China paling besar di Asean dengan nilai US13,8 miliar atau setara dengan Rp208,6 triliun (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS).
Sebagai raksasa ekonomi dunia, Arsjad mengatakan China memiliki peran strategis dalam meningkatkan arus masuk investasi asing (foreign direct investment/FDI) ke negara-negara di kawasan Asean.
“Pada tahun 2021, nilai investasi asing langsung China yang tersebar di negara-negara Asean tercatat sebesar US$13,8 miliar. Ini capaian yang luar biasa yang patut diapresiasi,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (1/8/2023).
Arsjad, yang juga merupakan Ketua Umum Kadin, menuturkan Negara-negara anggota Asean terdiri atas Brunei Darussalam, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Selama beberapa dekade, lanjutnya, China telah membuktikan sebagai mitra terdepan Asean selama ini.
“Saya berharap ASEAN-China akan terus mempertahankan kemitraan erat ini,” kata Arsjad.
Baca Juga
Wakil Ketua ASEAN-BAC, Bernardino Vega mengatakan Indonesia menjadi salah satu contoh konkret kerja sama China di kawasan Asean. Dia menuturkan perusahaan-perusahaan Tiongkok telah mengembangkan teknologi baru yang inovatif, efektif, dan hemat biaya, khususnya bidang biologi dan vaksinasi untuk membantu mempercepat transformasi kesehatan di Indonesia.
Menurutnya, China telah menjadi sumber utama inovasi ilmu hayati, di mana China unggul dalam mengembangkan produk baru dan versi hemat biaya dari produk-produk kompleks.
“China berada di garis depan inovasi bioteknologi, genomik dan bioengineering yang akan mendorong pengelolaan kesehatan di masa depan. Inovasi China menghadirkan harapan bagi negara-negara berkembang,” ujar Bernardino Vega.
Roadshow ke Beijing dan Shanghai
Delegasi Asean-Business Advisory Council (Asean-BAC) menjajaki sejumlah kerja sama dengan kalangan pengusaha China saat melakukan rangkaian roadshow ke Beijing dan Shanghai pada 25-27 Juli 2023.
Seluruh delegasi menggelar pertemuan dengan para pengusaha yang tergabung dalam China Chamber of Commerce for Machinery and Electronic Products (CCCME), China Chamber of Commerce for Medicines and Health Products (CCCMHPIE), Center of China & Globalization, China Council for Promotion of International Trade (CCPIT), dan China Chamber of International Commerce (CCOIC).
Arsjad Rasjid mengatakan bahwa pertemuan tersebut penuh dengan persahabatan dan terdapat sejumlah komitmen yang disepakati.
“Ada sejumlah komitmen yang telah kami sepakati, salah satunya adalah dengan melakukan penandatanganan memorandum of understanding [MoU] dengan pihak CCPIT dan CCOIC terkait pembaruan kerja sama antara Indonesia dan China dalam berbagai sektor bisnis yang berada dalam naungan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia),” ucapnya, yang dikutip dari keterangan resmi Asean-BAC.
Kemudian, para delegasi juga bertemu dengan Commercial Aircraft Corporation of China (COMAC), FinVolution Group, dan Hycan, membahas peluang investasi perusahaan tersebut di Indonesia dan Asean.
Secara rinci, pertemuan delegasi dengan COMAC membahas peluang kerja sama lanjutan mengenai kerja sama industri pesawat terbang Indonesia dan Asean. Sebagai catatan, Trans Nusa, Maskapai Indonesia, telah menggunakan pesawat buatan COMAC tersebut per April 2023, untuk rute Jakarta-Bali.
Kemudian, pertemuan dengan FinVolution Group membahas kerja sama dalam digital finansial. Pertemuan dengan pihak Hycan, perusahaan kendaraan listrik terkemuka di China, membahas mengenai peluang pemasaran Hycan di Asean.
Dalam rangkaian pertemuan selama roadshow, para delegasi Asean-BAC mengajak pejabat pemerintah dan para pelaku usaha China menghadiri Business Investment Summit 2023 dan Asean Business Awards 2023, yang akan dihelat di Jakarta pada 3-4 September 2023.
Setelah melakukan roadshow, Arsjad juga melakukan kunjungan terpisah di Chengdu, China pada 27-29 Juli 2023, mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan pertemuan bisnis dengan Kamar Dagang Indonesia di China (INACHAM) dan beberapa pengusaha China lainnya.
Pertemuan tersebut berfokus untuk mengundang investor China berinvestasi di Indonesia, yakni dalam percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik, energi terbarukan dan pembangunan ibu kota baru Indonesia (IKN).