Bisnis.com, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipastikan masih tetap menduduki jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), usai diisukan akan ditunjuk sebagai direktur utama perusahaan migas pelat merah itu.
Pada 25 Juli 2023 lalu, Menteri BUMN Erick Thohir hanya melakukan pergantian posisi wakil komisaris utama Pertamina. Posisi tersebut diisi oleh Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani yang menggantikan Pahala Nugraha Mansury.
Penunjukkan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-211/MBU/07/2023 tertanggal 25 Juli 2023, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.
Seiring dengan hal tersebut, lantas berapa kisaran gaji dan honorarium yang diterima Ahok sebagai komisaris utama Pertamina?
Adapun, landasan dasar penetapan gaji dan remunerasi dewan komisaris dan direksi BUMN termaktub dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-06/MBU/06/2018.
Dalam beleid tersebut dijelaskan, honorarium dewan komisaris atau dewan pengawas perusahaan BUMN komposisi besarannya mencapai 45 persen dari direksi utama.
Baca Juga
Kemudian, apabila mengulik laporan keuangan perseroan 2022, Pertamina mencatatkan total kompensasi manajemen kunci direksi dan dewan komisaris mencapai US$70,75 juta atau senilai Rp1,06 triliun (asumsi kurs Rp15.110 per US$).
"Kompensasi yang dibayar dan terutang pada manajemen kunci dan dewan komisaris pada periode yang berakhir 31 Desember 2022 masing-masing sebesar US$23,9 juta dan US$46,8 juta ," demikian tertulis dalam laporan keuangan Pertamina dikutip Selasa (1/8/2023).
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa total anggaran kompensasi yang digelontorkan Pertamina ke dewan komisarisnya sebesar US$46,84 juta atau Rp707,76 miliar. Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat atau 192 persen dari nilai kompensasi tahun sebelumnya sebesar US$16,04 juta atau Rp242,48 miliar.
Adapun, Pertamina tercatat memiliki tujuh orang komisaris termasuk Ahok. Apabila nilai kompensasi dibagi secara sama rata, maka tiap dewan komisaris diasumsikan mendapat Rp101,10 miliar per tahun.
Dengan demikian, dalam sebulan kompensasi yang diterima dewan komisaris Pertamina, termasuk Ahok diperkirakan berada pada kisaran Rp8,42 miliar.