Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melambat, Indeks Kepercayaan Industri Juli (IKI) 2023 Sentuh Angka 53,31

Kemenperin melaporkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Juli 2023 mengalami pelambatan sebesar 0,62 poin dari bulan sebelumnya
Tangkapan layar - Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kalimantan Utara akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Tangkapan layar - Kawasan Industri Hijau Indonesia di Kalimantan Utara akan menjadi kawasan industri hijau terbesar di dunia. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Juli 2023 sebesar 53,31. Angka ini mengalami pelambatan sebesar 0,62 poin dari bulan sebelumnya, 53,93.  
Dengan demikian angka IKI 53,31 pada Juli ini belum mampu menandingi skor IKI tertinggi pada Juni lalu.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengatakan meski angka IKI Juli melambat dibandingkan dengan Juni, masih lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor IKI sejak pertama kali dirilis pada November 2022 lalu.
Tercatat IKI pada November 2022 sebesar 50,89, kemudian naik pada Desember menjadi 50,90 dilanjutkan dengan Januari 51,54 dan Februari 52,32.
IKI pada Maret 2023, tercatat turun 0,45 jadi 51,87 dari skor IKI pada Februari. Lalu dilanjutkan pada April yang turun 0,49 jadi 51,38, hingga pada Mei kembali turun sebesar 0,48 poin menjadi 50,90, terakhir Juni 53,93.
“Indeks kepercayaan industri pada bulan Juni 2023 berada pada angka ekspansi 53,31 dan itu berarti ada pada fase ekspansi di atas 50,0 namun melambat 0,62 poin,” tutur Febri dalam konferensi pers IKI pada Senin (31/7/2023).
Adapun subsektor yang mengalami ekspansi pada IKI Juli 2023 ini ada sebanyak 16 subsektor dengan porsi produk domestik bruto (PDB) sebesar 84,1 persen, di antaranya industri makanan dan minuman, industri kendaraan bermotor dan industri peralatan listrik, industri alas kaki dan lain-lain.
Dari 26 subsektor manufaktur yang mengalami ekspansi ini, Febri menjelaskan, ada tiga subsektor yang berkontribusi paling positif. Diantaranya industri makanan dan minuman, industri kendaraan bermotor dan industri peralatan listrik.
"Jadi masih tetap ebsar juni 2023 itu disebabkan oleh ebebrapa susbeksror yang besar yakni indusyri makanan, minuman, otomotif, industri peralatan listrik itu mengalami kenaikan indeks yang cukup tinggi," tambah Febri. 
Lalu subsektor industri yang mengalami kontraksi sebanyak 7 subsektor dengan share PDB sebesar 16,9 persen, diantaranya pakaian jadi, logam dasar, industri kayu barang kayu dan gabus barang, industri galian bukan logam.
Dari sisi ketiga variabel pembentuk skor manufaktur nasional setiap bulannya, yaitu variabel pesanan baru, produksi dan ketersediaan produk, ketiganya dalam fase ekpansi. Menurut Febri hal ini yang menyebabkan IKI Juli masih dalam keadaan ekspansi.
Variabel pesanan baru pada poin menjadi 53,71, lalu variabel produksi yang juga meningkat menjadi 54,55. Sementara, variabel persediaan produk naik menjadi 50,33 dari 50,34.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper