Bisnis.com, TANGERANG — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif berharap raksasa migas Italia, Eni Lasmo PLC (Eni) dapat memperluas portolio investasi mereka di wilayah timur Indonesia selepas rampung mengakuisisi hak pengelolaan Chevron di proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) tahap II.
Eni telah menggenggam 12 hak partisipasi atau participating interest (PI) di portofolio lapangan migas Indonesia. Adapun, 9 PI di antaranya Eni bertindak sebagai operator di proyek laut dalam dengan tahap eksplorasi dan pengembangan.
“Saya harap Eni dapat memperluas investasi di subsektor migas, terutama wilayah timur,” kata Arifin seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (27/7/2023).
Di sisi lain, Arifin menilai positif akuisisi yang rampung dikerjakan Eni untuk lapangan IDD setelah lama terbengkelai saat dilepas Chevron pertengahan 2019 lalu.
Proyek IDD yang berlokasi di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur ini merupakan proyek pengembangan lima lapangan gas di laut dalam di kedalaman antara 975 meter sampai dengan 1.785 meter yang dilakukan secara terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan gas pasar domestik dan Kilang LNG Bontang.
Blok yang ikut menjadi proyek strategis nasional (PSN) dengan nilai US$6,98 miliar atau setara dengan Rp104,61 triliun (asumsi kurs Rp14.988) itu bakal memperkuat portofolio Eni dilepas pantai Kalimantan.
Baca Juga
"Alih kelola proyek ini dari Chevron ke Eni, sangat krusial bagi Indonesia, megingat proyek IDD diharapkan dapat mendorong produksi gas sampai 12.000 MMscfd pada 2030," imbuhnya.
Sebagai informasi, akuisisi ini merupakan langkah penting bagi Eni, terutama untuk mempercepat pengembangan proyek gas Gendalo dan Gandang, bagian dari IDD di Ganal PSC, dekat dengan FPU Jangkrik, dengan perkiraan cadangan gas alam sekitar 2 TCF.
Ini merupakan tambahan bagi lapangan gas Bangka yang telah berproduksi, penemuan Gehem dan Ranggas, serta potensi eksplorasi lainnya yang signifikan.
Selain itu, akusisi aset Chevron di Indonesia dapat mempercepat pengembangan proyek IDD dan sejalan dengan strategi transisi energi yang dilakukan Eni, di mana gas dan LNG menjadi pilar utama untuk meningkatkan produksi gas alam menjadi 60 persen pada 2030, sejalan dengan permintaan dunia akan energi yang dapat diakses, rendah karbon, dan terjangkau.
Seperti diberitakan sebelumnya, Eni berencana untuk membagi dua wilayah operasi proyek IDD menjadi dua konsentrasi, sisi utara dan selatan. Model ini akan dijalankan selepas alih kelola hak partisipasi dari Chevron rampung tahun ini.
Proposal pembagian blok migas laut dalam itu ke dalam dua wilayah operasi menjadi bagian dari rencana pengembangan atau plan of development (PoD) lapangan yang ingin diajukan Eni. Langkah ini sebagai upaya integrasi beberapa aset mereka pada konsesi Lapangan Jangkrik, Blok Muara Bakau dan Lapangan Merakes, Blok East Sepinggan.
“Di IDD [akan ada] dua lapangan yang selatan nanti terhubung ke Jangkrik, sedangkan utara saat ini Eni sedang eksplorasi North Ganal jadi itu dijadikan satu dengan IDD bagian utara,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/6/2023).
Kendati demikian, Dwi mengatakan, lembaganya masih menunggu PoD yang tengah dimatangkan Eni sembari menyelesaikan proses divestasi yang ditarget selesai dalam waktu dekat. Adapun, SKK Migas menargetkan dapat mengevaluasi PoD lapangan rancangan Eni itu awal 2024.
“Kalau PoD disetujui dia akan menindaklanjuti FEED segala macam karena dia terhubung dengan Jangkrik juga sebagian akan bisa onstream di 2027,” kata dia.