Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Utang RI Turun, Kadin Imbau Pengusaha Tetap Waspada Mengelola Keuangan

Kadin Indonesia meminta pengusaha tetap berhati-hati dalam mengelola utang luar negeri.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengungkap, pihaknya ingin adanya stabilitas politik dan keamanan jelang Pemilu 2024./Dok. PDIP
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengungkap, pihaknya ingin adanya stabilitas politik dan keamanan jelang Pemilu 2024./Dok. PDIP

Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meminta pengusaha tetap berhati-hati dalam mengelola utang luar negeri (ULN). Meskipun rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) mengalami penurunan 29,7 persen pada Mei 2023.

Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid menuturkan optimalisasi peran ULN harus didorong untuk meningkatkan produktivitas usaha. Pelaku usaha diimbau untuk terus berupaya menurunkan rasio utang yang kurang produktif dengan risiko tinggi. Dengan begitu ULN yang optimal diharap dapat meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kegiatan bisnis yang sehat dapat dicapai dari sisi tata kelola, salah satunya adalah aspek keuangan, yaitu dari sisi utang yang terkendali," kata Arsjad saat dihubungi, Rabu (26/7/2023).

Arsjad menjelaskan, penurunan ULN banyak didorong oleh penurunan utang dari pelaku usaha. Adapun ULN swasta mengalami penurunan 5,8 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu menjadi US$196,5 miliar.

Utang yang semakin berkurang, kata Arsjad, menunjukkan beban fiskal dan risiko gagal bayar Indonesia semakin kecil di tengah masifnya kenaikan suku bunga global akibat tingginya inflasi. Dia membeberkan, 78 persen utang swasta didominasi oleh perusahaan di sektor jasa asuransi, industri pengolahan, pertambangan dan penggalian, serta pengolahan listrik.

Kadin mengklaim penurunan utang dan aktivitas bisnis yang berjalan cukup baik menunjukkan bahwa pemulihan berjalan secara cepat pada dunia usaha di Indonesia.

Menurutnya, ULN yang semakin kecil menjadi bukti tata kelola keuangan pemerintah dan swasta di Indonesia dalam kondisi yang sehat dan kondusif. Kinerja yang solid antara pemerintah dan swasta dianggap akan membawa perekonomian Indonesia semakin kuat hingga akhir 2023.

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia membidik pertumbuhan ekonomi tahun ini di kisaran 4,5-5,3 persen.

"Kadin optimistis, penurunan ULN akan membuat target pertumbuhan Indonesia pada 2023 dapat tercapai," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper