Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Tembaga Freeport Turun Gara-gara Izin Ekspor Molor

Volume penjualan tembaga PT Freeport Indonesia pada kuartal II/2023 turun akibat tertundanya persetujuan izin ekspor dari pemerintah Indonesia.
Aktivitas di tambang Freeport, Papua./Bloomberg-Dadang Tri
Aktivitas di tambang Freeport, Papua./Bloomberg-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatatkan penurunan volume penjualan tembaga terkonsolidasi pada kuartal II/2023 akibat tertundanya persetujuan izin ekspor dari pemerintah Indonesia.

Berdasarkan laporan keuangan dan operasi kuartal II/2023 Freeport-McMoRan Inc. (FCX), tembaga yang dihasilkan Freeport Indonesia sepanjang semester I/2023 mencapai 735 juta pound. Realisasi tersebut turun 6,73 persen dibandingkan realisasi produksi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 788 juta pound.

Seiring dengan penurunan produksi, penjualan tembaga Freeport Indonesia juga mengalami penurunan. Pada 6 bulan pertama tahun ini, penjualan tembaga Freeport Indonesia mencapai 584 juta pound atau turun 25,98 persen dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 789 juta pound.

Harga jual rata-ratanya juga mengalami penurunan menjadi US$3,83 per pound dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$4,04 per pound.

"Volume penjualan tembaga terkonsolidasi PTFI sebesar 386 juta pound pada kuartal II/2023 lebih rendah dari
volume penjualan tembaga kuartal II/2022 sebesar 410 juta pound, terutama mencerminkan penundaan pengiriman terkait dengan pembaharuan izin ekspor PTFI," demikian pernyataan manajemen Freeport-McMoRan, dikutip Senin (24/7/2023).

Sementara itu, produksi emas perusahaan yang beroperasi di Papua itu sepanjang Januari-Juni 2023 mencapai 881.000 ounce. Capaian ini turun tipis 0,45 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yakni 885.000 ounce.

Penurunan produksi emas juga diikuti dengan turunnya penjualan komoditas tersebut. Pada semester pertama tahun ini, Freeport Indonesia membukukan penjualan emas sebanyak 758.000 ounce atau turun 13,86 persen dibandingkan semester I/2022 yang mencapai 880.000 ounce.

Namun, harga jual rata-rata emasnya mengalami kenaikan, yakni mencapai US$1.946 per ounce. Harga jual tersebut lebih tinggi dari rata-rata harga jual pada periode yang sama tahun lalu senilai US$1.861 per ounce.

Volume penjualan konsolidasi FCX dari PTFI diperkirakan akan mencapai sekitar 1,4 miliar pound tembaga dan 1,7 juta ounce emas pada 2023. FCX menyatakan volume penjualan yang diproyeksikan ini mengasumsikan dimulainya kembali ekspor yang diperkirakan dimulai pada akhir Juli 2023 dan tergantung pada kinerja operasional, kondisi terkait cuaca, dan faktor lain

Bulan lalu, PT Freeport Indonesia (PTFI) melaporkan gudang penyimpanan konsentrat tembaga di Amamapre, Mimika, Papua telah melebihi kapasitas. Malahan, sebagian konsentrat mesti diletakkan di luar gudang. 

Juru Bicara PTFI Katri Krisnati mengatakan, kondisi itu disebabkan karena perseroan belum kunjung menerima surat rekomendasi serta izin persertujuan perpanjangan ekspor konsentrat dari Kementerian ESDM dan Kementerian Perdagangan.

“Gudang penyimpanan saat ini sudah penuh dan sebagian konsentrat terpaksa diletakkan di luar gudang,” kata Katri saat dikonfirmasi Bisnis, Rabu (21/6/2023). 

PTFI memiliki gudang penyimpanan konsentrat tembaga di Amamapare, Mimika, sebelum dikirim untuk diolah lebih lanjut di Gresik, Jawa Timur. Ada tiga gudang dengan kapasitas masing-masing 40.000 ton konsentrat tembaga. Hingga kini, 40 persen konsentrat tembaga yang dihasilkan PTFI dikirimkan ke pabrik peleburan PT Smelting di Gresik.

Belum terbitnya izin ekspor menyebabkan Freeport tidak dapat menjual konsentrat mereka selepas izin ekspor sebelumnya telah berakhir pada 10 Juni 2023 lalu. Adapun, Freeport mendapat relaksasi dari kebijakan larangan ekspor mineral mentah dan masih dapat melakukan ekspor konsentrat hingga Mei 2024.  

Sementara itu, alokasi konsentrat tembaga yang dapat dikirim sementara untuk smelter konsentrat PT Smelting juga mesti terhenti. Alasannya, pabrik yang juga dimiliki PTFI itu dalam masa perawatan rutin sejak 1 Mei 2023 selama 75 hari. Dengan demikian, tidak ada pengapalan ke smelter Gresik sejak saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper