Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angka Kemiskinan Turun, Rasio Gini Naik, Kok Bisa?

Ekonom Core Mohammad Faisal mengungkapkan bahwa penurunan jumlah kemiskinan tersebut tidak berkorelasi dengan pelebaran ketimpangan. 
Kepala BPS Margo Yuwono memaparkan data pertumbuhan inflasi RI April 2023./Dok. BPS RI
Kepala BPS Margo Yuwono memaparkan data pertumbuhan inflasi RI April 2023./Dok. BPS RI

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen, menurun 0,21 persen poin terhadap September 2022. 

Sejalan dengan hal itu, BPS juga mencatat adanya peningkatan rasio gini atau pelebaran ketimpangan dari 0,381 poin pada September 2022 menjadi 0,388 poin pada Maret 2023, atau meningkat sebesar 0,007 poin.

Sementara itu, jumlah penduduk miskin pada Maret 2023  sebesar 25,90 juta orang, turun 0,46 juta orang dari September 2022. Secara akumulatif, sejak Maret 2021 hingga Maret 2023 tercatat 1,6 juta orang yang berhasil keluar dari garis kemiskinan. 

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal mengungkapkan bahwa penurunan jumlah kemiskinan tersebut tidak berkorelasi dengan pelebaran ketimpangan. 

Faisal mengatakan berdasarkan data BPS, peningkatan gini rasio terjadi di daerah perkotaan. Dirinya melihat jumlah orang yang berhasil keluar dari batas garis kemiskinan di daerah perkotaan dilakukan melewati melalui penyaluran bantuan sosial (bansos). 

“Menurut saya, mereka sebetulnya terangkat dari bawah garis ke atas garis kemiskinan, tetapi mereka masih tergolong miskin yang menerima bansos, tetapi tidak tercatat orang di bawah garis kemiskinan,” ujarnya, Selasa (18/7/2023).  

Dengan kondisi seperti ini, rasio gini meningkat akibat masyarakat miskin yang keluar dari garis kemiskinan tidak beralih menjadi sejahtera. 

Hanya saja secara statistik mereka tidak lagi tergolong di bawah garis kemiskinan, meski realitasnya masih berpendapatan rendah atau miskin. 

“Dan ini saya rasa ada korelasi dengan kondisi terakhir, yaitu adanya gelombang PHK sejak akhir tahun lalu, khusunya di sektor padat karya. Hal ini menyebabkan mereka sudah tidak bekerja dan pendapatannya turun, namun belum tentu mereka ke bawah garis kemiskinan, hanya kesejahteraannya turun,” tutup Faisal. 

Di sisi lain, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan penyaluran bansos selama kuartal I/2023 juga efektif dengan realisasi Program Keluarga Harapan (PKH) mencapai 89,3 persen, sementara Kartu Sembako mencapai 86,5 persen.

“Pada Maret 2023, Pemerintah juga menggulirkan tambahan bantuan pangan beras dalam rangka menjaga akses pangan rumah tangga miskin dan rentan serta menjaga stabilitas harga pangan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (18/7/2023).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper