Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan rencana pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak sekaligus sebagai giant sea wall atau tanggul raksasa. Adapun, wilayah tersebut sering terkena dampak banjir rob.
Hal tersebut sebagai tindak lanjut dari kendala pembangunan berupa tanah musnah di jalan penghubung Semarang dan Demak.
Sebagai informasi, tanah musnah adalah perubahan bentuk tanah yang diakibatkan suatu peristiwa alam sehingga yang semula merupakan daratan kini terendam air laut.
“Salah satu PSN menjadi penting yaitu tol Semarang-Demak yang berfungsi sebagai tanggul di pantai/laut, jadi selain sebagai jalan tol, ini menjadi tanggul,” ujarnya dalam Konferensi Pers PSN di Provinsi Jawa Tengah, di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (17/7/2023).
Airlangga mengungkapkan banjir rob yang hampir mencapai 2 meter dan menyebabkan pembentukan tanah musnah tersebut memang telah menjadi tantangan sejak awal pembangunan.
“Ini proyek ke depan, kami selesaikan tol Semarang-Demak. Projek ke depan bisa dilanjutkan, seperti di Amsterdam, giant sea wall yang lebih baik,” tambahnya.
Baca Juga
Adapun, Kementerian PUPR memproyeksikan permasalahan banjir rob di Semarang Timur, khususnya Kaligawe-Sayung, yang mengakibatkan kerugian ekonomi tersebut, dapat teratasi dengan dibangunnya tanggul raksasa yang akan rampung pada akhir 2024.
Terlebih, dengan terbangunnya tanggul hingga tujuh lapis timbunan dan beroperasinya rumah pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.
Untuk diketahui, Tol Semarang - Demak memiliki panjang 26,40 km yang dibangun dalam 2 seksi melalui skema kerja sama badan usaha dengan pemerintah (KPBU).
Adapun, Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe - Sayung sepanjang 10,39 km merupakan porsi pemerintah dengan alokasi anggaran sebesar Rp10 triliun yang bersumber dari APBN.
Seksi 1 ini mendapat tambahan APBN dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebesar Rp1,1 triliun yang berasal dari automatic adjustment untuk penyelesaian ganti untung tanah musnah.
Sementara, Seksi 2 ruas Sayung - Demak sepanjang 16,01 km merupakan porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium serta Konsultan Perencana Maratama-Studi Teknik (KSO) dengan Konsultan Supervisi PT Virama Karya (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp5,9 triliun.
Saat ini, Seksi 2 ruas Sayung Demak sudah beroperasi dan dalam tahap penyelesaian untuk Seksi 1.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan bahwa pembangunan tanggul tersebut akan membantu menjaga kawasan pinggir laut agar terhindar dari banjir rob.
“Kalau tol ini jadi, Semarang-Demak jadi tanggul cukup panjang dan sisi dalam kawasan daratan, yang kemaren ada air itu akan kering. Sebelumnya kita sudah membuat tapi belum sebesar ini di Pekalongan,” tuturnya.
Calon Presiden yang diusung oleh PDI-Perjuangan tersebut juga menegaskan bahwa proyek strategis tersebut akan rampung pada 2024.
“Target di era Pemerintahan Jokowi selesai 2024, semua pekerjaan ini tuntas, termasuk PR-PR [tugas rumah] ini,” tutupnya.