Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan kabar terbaru pembangunan proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) yang digadang-gadang akan menjadi tol terpanjang di Indonesia sepanjang 206,65 kilometer (km).
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa Tol Getaci dapat segera memulai konstruksi pembangunan pada akhir tahun 2023.
"Tol Getaci itu akhir tahun ini sudah bisa mulai konstruksi. Kalau dia belum lelang [sekarang], ya persiapan lelang berarti," kepada Bisnis, dikutip Senin (17/7/2023)
Namun, pembangunannya akan dibagi ke beberapa tahap sehingga penyelesaian secara keseluruhan mundur dari target 2024. Adapun, tahap pertama yang akan dikerjakan, yaitu untuk ruas Gedebage-Ciamis. Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), nilai investasi ruas Gedebage-Tasik-Ciamis mencapai Rp37,64 triliun.
Pemerintah memutuskan untuk memprioritaskan ruas tersebut dengan pertimbangan kebutuhan masyarakat, sekaligus pertimbangan pembiayaan.
"Kita sampai Ciamis dulu, sekarang udah mahal tanahnya. Itu yang Cisumdawu aja mahal banget, bebasin tanahnya itu sama-sama biaya konstruksinya," ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan pembangunan jalan tol yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) itu akan terus dilanjutkan ke depannya sehingga proyek tersebut tidak akan dicoret dari PSN.
Dengan demikian, Jalan Tol Gedebage-Ciamis akan terbentang sepanjang 108 kilometer. Menurut Basuki, ruas tersebut yang paling mendesak dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Dalam hal ini, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait Tol Getaci yang merupakan salah satu PSN.
"Kalau sampai 2024 baru selesai Ciamis belum nyambung ke Cilacap, dari segi perencanaan tentu semua sudah ada tetapi dari segi anggaran itu masuk di anggaran 2025 nanti," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Senin (17/7/2023).
Dengan demikian, Airlangga memastikan rencana lanjutan proyek tersebut untuk ruas selanjutnya akan dibahas kembali pada TA 2024 dan menyesuaikan dengan siklus program PSN di pemerintahan selanjutnya.