Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai Sriwijaya Air mengumumkan rencana mereka untuk melakukan penawaran perdana (initial public offering/IPO) di lantai bursa.
Rencana IPO tersebut mencuat setelah sidang PKPU (penundaan kewajiban pembayaran utang) maskapai kepada para kreditur berakhir damai.
Maskapai yang sudah melakukan penerbangan selama kurang lebih dua dekade itu disebut memiliki utang sebesar Rp7,3 Triliun kepada para krediturnya.
Lantas, siapakah pemilik Sriwijaya Air, maskapai yang lolos dari kepailitan ini?
Melansir situs resminya, PT Sriwijaya Air pertama kali didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie Johannes Bunjamin dan Andy Halim pada 10 November 2002.
Sebelum terjun ke bisnis maskapai penerbangan, pria kelahiran Pangkal Pinang tahun 1965 ini awalnya sempat menggeluti usaha garmen.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis pada Rabu (8/2/2023), Chandra Lie menyebut bahwa Sriwijaya Air merupakan perusahaan keluarga. Hendry Lie merupakan kakak dari Chandral Lie, sementara Andy Halim dan Fandy Lingga merupakan adik-adiknya.
"Berkat dorongan dan dukungan merekalah, saya bisa mencapai seperti saat ini. Dan yang tidak boleh saya lupakan adalah para founding father perusahaan ini. Selain kami bersaudara, juga ada Pak Sunaryo, Pak Johannes dan beberapa orang lain," kata Chandra Lie dikutip dari Bisnis, Kamis (13/7/2023).
Adapun beberapa tenaga ahli yang disebut turut merintis berdirinya Sriwijaya Air antara lain Supardi, Capt. Kusnadi, Capt. Adil W, Capt. Harwick L, Gabriella, Suwarsono dan Joko Widodo.
Dalam sejarah perusahaan, pesawat Sriwijaya Air tipe Boeing 737-200 memulai penerbangan pertamanya dari Jakarta - Pangkal Pinang, Jakarta - Jambi dan Jakarta - Pontianak.