Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai kisaran 5,0 hingga 5,3 persen pada akhir 2023.
Untuk semester pertama 2023, ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai kisaran 5,0 hingga 5,2 persen, sementara untuk semester II/2023 diperkirakan mencapai 5,0 hingga 5,3 persen.
“Untuk outlooknya, pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih bisa terjaga antara 5-5,3 persen,” katanya dalam rapat kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (10/7/2023).
Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut akan ditopang oleh konsumsi dan ekspor yang tetap terjaga hingga akhir tahun.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang terjaga di atas 5 persen selama 5 kuartal beruntun, imbuhnya, seluruh wilayah di Indonesia telah menunjukkan pemulihan yang tetap bertahan hingga kuartal II/2023 saat ini.
Di sisi konsumsi, konsumsi rumah tangga masih mencatatkan pertumbuhan yang tinggi sebesar 4,54 persen pada kuartal pertama 2023. Konsumsi pemerintah juga memberikan dukungan dengan pertumbuhan sebesar 3,99 persen pada kuartal I/2023.
Baca Juga
“Investasi sedikit melemah dan tren ini harus diwaspadai dengan lingkungan global yang melemah,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, ekspor pada kuartal pertama 2023 juga masih mencatatkan pertumbuhan dua digit sebesar 11,68 persen, sementara impor tumbuh 2,77 persen.
Sri Mulyani mengatakan, dari sisi produksi, pemulihan ekonomi di dalam negeri didukung oleh hampir seluruh sektor.
Selain sektor manufaktur, perdagangan, dan pertambanagn yang tumbuh 4,4 hingga 4,9 persen, sektor transportasi juga tercatat pulih sangat kuat, dengan pertumbuhan sebesar 15,93 persen secara tahunan.
“Demikian juga sektor makanan minuman yang tumbuh 11,6 persen. Kedua sektor ini mengalami scarring effect akibat pandemi dan sudah pulih,” kata Sri Mulyani.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi domestik terus menunjukkan kondisi yang stabil.
Perkembangan tersebut kata dia didorong oleh permintaan domestik yang kuat dan sektor eksternal yang terjaga.
Survei BI terkait Indeks Keyakinan Konsumen dan indikator dini PMI manufaktur juga mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berada di jalur pemulihan yang kuat.
“Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2023 akan berada dalam kisaran 4,5 hingga 5,3 persen dan akan meningkat di 2024 pada kisaran 4,7 hingga 5,5 persen,” jelasnya.