Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) mengungkapkan bahwa proyek Jalan Tol Puncak telah dicanangkan masuk tahap penyiapan lelang pada 2024 melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPUB).
Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna menjelaskan bahwa selain Tol Puncak, terdapat lima proyek KPUB untuk sektor jalan tol dan jembatan pada 2024 mendatang.
"Sektor jalan dan jembatan penyiapan ada enam proyek dengan perkiraan investasi Rp49,47 triliun," jelasnya dalam agenda rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Senin (10/7/2023).
Secara terperinci, Herry menjelaskan, keenam proyek tersebut, antara lain meliputi Jalan Tol Malang - Kepanjen dengan nilai investasi Rp10,04 triliun sepanjang 29,78 kilometer (km).
Kemudian, Jalan Tol Lingkar Selatan Bandung sepanjang 46,2 km dengan nilai investasi Rp20,24 triliun yang akan mendukung konektivitas di Kota Bandung.
Proyek ketiga, yakni Jalan Tol Kohod (Pakuhaji) - Lebakwangi (Neglasari) dengan output ruas tol sepanang 12,24 km dan nilai investasi Rp5,45 triliun.
Baca Juga
Keempat, Jalan Tol Pluit - Cengkareng sepanjang 12 km dengan nilai investasi Rp8,42 triliun dan kelima, Jalan Tol Sadang Extension sepanjang 21,15 km dengan nilai investasi Rp5,32 triliun.
Keenam, yakni Jalan Tol Puncak dengan panjang diperkirakan 50,09 km dengan nilai investasi yang hingga saat ini masih dalam perhitungan.
Di samping itu, Herry juga menyebut, masih terdapat dua proyek KPBU pada sektor jalan dan jembatan yang telah masuk tahap transaksi lelang pada tahun depan. Adapun, total investasi dari transaksi tersebut mencapai Rp23,33 triliun.
Kedua proyek tersebut, di antaranya Jalan Tol Tuban-Babat-Lamongan-Gresik dengan total ruas sepanjang 61,97 km dengan nilai investasi Rp23,33 triliun, serta Jalan Layang Sitinjau Lauik sepanjang 10,5 km dengan nilai investasi yang masih dalam proses perhitungan.