Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri China Li Qiang mengatakan bahwa pemulihan ekonomi China berada dalam tahap kritis dan berjanji untuk tidak menyia-nyiakan waktu.
Mengutip Bloomberg, Kamis (6/7) Li dalam pidatonya di sebuah seminar dengan peneliti mengatakan bahwa pemulihan China berada dalam tahap kritis.
“China berada pada tahap kritis pemulihan ekonomi dan peningkatan industri” jelasnya.
Li juga mengatakan bahwa sejumlah langkah yang ditargetkan, komprehensif, dan terkoordinasi dengan baik harus segera diimplementasikan untuk menstabilkan pertumbuhan dan lapangan kerja sambil mencegah risiko.
Pernyataan ini sendiri sesuai dengan harapan dari para ekonom sektor swasta, dimana selama berminggu-minggu memprediksi bahwa China tidak akan melakukan stimulus secara total untuk mengatasi perlambatan ekonomi.
Dengan adanya beban utang di kalangan pemerintah lokal, para ekonom memproyeksikan langkah-langkah termasuk menurunkan biaya pinjaman dan memberikan kredit pajak yang ditargetkan.
Baca Juga
Li kemudian berjanji untuk membentuk sistem komunikasi reguler antara pemerintah, sektor swasta dan perusahaan asing untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan yang ilmiah.
Pada Rabu (5/7), Menteri Perdagangan China Wang Wentao juga diketahui mengadakan pertemuan dengan 12 perusahaan farmasi asing termasuk Pfizer dan Merck & Co.
Hal tersebut dilakukan untuk memahami operasi mereka di China dan mencari saran untuk mengoptimalkan lingkungan bisnis bagi perusahaan asing.