Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat! Pemulihan Ekonom China dalam Tahap Kritis!

PM China mengaku tak akan menyianyiakan waktu lantaran pemulihan ekonomi masuk tahap kritis.
Bendera China berkibar di konsulat China setelah Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup pintunya pada 22 Juli 2020 di Houston, Texas. Menurut Departemen Luar Negeri, Pemerintah AS memerintahkan penutupan konsulat China untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi orang AS. Bloomberg/ Getty Images
Bendera China berkibar di konsulat China setelah Amerika Serikat memerintahkan China untuk menutup pintunya pada 22 Juli 2020 di Houston, Texas. Menurut Departemen Luar Negeri, Pemerintah AS memerintahkan penutupan konsulat China untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi orang AS. Bloomberg/ Getty Images

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri China Li Qiang mengatakan bahwa pemulihan ekonomi China berada dalam tahap kritis dan berjanji untuk tidak menyia-nyiakan waktu. 

Mengutip Bloomberg, Kamis (6/7) Li dalam pidatonya di sebuah seminar dengan peneliti mengatakan bahwa pemulihan China berada dalam tahap kritis. 

“China berada pada tahap kritis pemulihan ekonomi dan peningkatan industri” jelasnya. 

Li juga mengatakan bahwa sejumlah langkah yang ditargetkan, komprehensif, dan terkoordinasi dengan baik harus segera diimplementasikan untuk menstabilkan pertumbuhan dan lapangan kerja sambil mencegah risiko.

Pernyataan ini sendiri sesuai dengan harapan dari para ekonom sektor swasta, dimana selama berminggu-minggu memprediksi bahwa China tidak akan melakukan stimulus secara total untuk mengatasi perlambatan ekonomi. 

Dengan adanya beban utang di kalangan pemerintah lokal, para ekonom memproyeksikan langkah-langkah termasuk menurunkan biaya pinjaman dan memberikan kredit pajak yang ditargetkan. 

Li kemudian berjanji untuk membentuk sistem komunikasi reguler antara pemerintah, sektor swasta dan perusahaan asing untuk meningkatkan proses pengambilan keputusan yang ilmiah. 

Pada Rabu (5/7), Menteri Perdagangan China Wang Wentao juga diketahui mengadakan pertemuan dengan 12 perusahaan farmasi asing termasuk Pfizer dan  Merck & Co.

Hal tersebut dilakukan untuk memahami operasi mereka di China dan mencari saran untuk mengoptimalkan lingkungan bisnis bagi perusahaan asing.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper