Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub: Impor KRL Baru Tidak akan Pengaruhi Pemberian Subsidi

Kemenhub meyakini impor KRL baru tidak mempengaruhi pemberian subsidi atau public service obligation (PSO) untuk KRL Jabodetabek.
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang dikelola oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) berada di dipo kereta, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang dikelola oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) berada di dipo kereta, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Rencana impor rangkaian kereta (trainset) baru diyakini tidak akan mempengaruhi pemberian subsidi atau public service obligation (PSO) untuk KRL Jabodetabek.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, mengatakan, pembelian rangkaian kereta baru tersebut akan mengurangi beban biaya yang dikeluarkan KAI Commuter.

Operator KRL Jabodetabek tersebut salah satunya dapat menghemat biaya perawatan (maintenance) kereta mengingat kondisi barang baru yang lebih baik ketimbang bila mengimpor rangkaian kereta bekas.

Di sisi lain, dia mengakui biaya pengadaan untuk impor KRL baru akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan impor rangkaian bekas. Namun, Risal memastikan impor KRL baru tidak akan berpengaruh terhadap skema PSO yang diberikan pada KRL Jabodetabek.

“Biaya impor KRL baru memang akan lebih tinggi, tetapi seharusnya itu tidak akan berpengaruh ke PSO-nya,” kata Risal saat ditemui seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/7/2023). 

Lebih lanjut, Risal menuturkan upaya impor KRL baru dan juga peremajaan melalui opsi retrofit juga akan didanai melalui penyertaan modal negara (PMN). Kemenhub juga tengah menunggu usulan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi terkait besaran PMN.

Risal melanjutkan, pihaknya juga belum menentukan jenis rangkaian kereta baru yang akan diimpor oleh Indonesia. Namun, dia memastikan rangkaian yang nantinya diimpor akan sesuai dengan karakteristik dan struktur rel yang ada di Indonesia. 

“Intinya, untuk jenis kereta yang paling banyak di kita, itu yang paling mudah buat kita [impor],” ujarnya.

Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan, saat ini rencana impor 3 rangkaian kereta baru dari Jepang tengah berada dalam tahap persiapan. Perseroan masih terus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan pemangku kepentingan lain terkait dengan upaya impor tersebut.

“Hingga saat ini semua masih dalam proses, khususnya terkait dengan pendanaan,” ucap Anne.

KAI Commuter juga tengah melakukan penilaian atau asesmen terkait upaya retrofit 19 trainset yang rencananya dimulai pada tahun ini. Meski demikian, Anne tidak menyebutkan kapan proses retrofit rangkaian kereta akan dimulai.

Dia menambahkan, KAI Commuter juga telah berkontrak dengan PT Industri Kereta Api atau Inka untuk pengadaan 16 trainset sarana KRL baru dalam rangka penambahan kapasitas. Trainset tersebut rencananya dikirimkan secara bertahap pada 2025-2026.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper