Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gapmmi Buka Penyebab Industri Mamin Moncer per Juni 2023

Gapmmi menjelaskan penyebab industri mamin menjadi salah satu subsektor manufaktur yang paling moncer pada Juni 2023.
Salah satu fasilitas produksi industri makanan. Istimewa/ Kemenperin
Salah satu fasilitas produksi industri makanan. Istimewa/ Kemenperin

Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha industri makanan dan minuman (mamin) menyebutkan penyebab moncernya sektor ini pada skor manufaktur Juni 2023 adalah permintaan yang meningkat, baik domestik maupun global.

Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S. Lukman menyebutkan setelah Hari Raya Idulfitri, sektor mamin memang kerap kali terdampak lesunya permintaan.

Namun, beberapa bulan kemudian permintaan akan kembali meroket. Hal ini menurutnya sudah menjadi siklus yang wajar di sektor mamin. “Ini memang biasanya siklus ya,” tutur Adhi saat dihubungi, Selasa (4/7/2023).

Adhi menuturkan, pada Juni 2023 permintaan cukup meroket, baik dari sisi ekspor maupun dalam negeri. Dari sisi ekspor, meskipun Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa sedang tidak dapat diandalkan, tetapi emerging market sektor mamin dapat substitusinya.

Menurut Adhi, permintaan dari negara-negara emerging market seperti China, India, Afrika dan sederet negara di Timur Tengah pada Juni ini cukup membuat skor ekspor makanan dan minuman tidak anjlok dan meningkat tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Meskipun, Adhi tidak menjelaskan angka rincian jumlah nilai ekspor dan volume produk makanan dan minuman tersebut.

“Saya lihat memang ada permintaan ekspor dari beberapa negara yang kelihatannya meningkat seperti dari China, India, Afrika dan Timur Tengah ini cukup meningkat. Sehingga secara total ekspor kita tidak turun,” tambah Adhi.

Lalu dari sisi permintaan domestik, Adhi mengatakan produsen mamin dalam hal ini mensyukuri dihapuskannya status pandemi Covid-19, yang membuat sektor pariwisata nasional hidup kembali.

“Kegiatan-kegiatan kan sudah mulai aktif dengan rapat perjalanan semuanya setelah endemi sehingga itu tetap butuh makanan dan minuman,” kata Adhi.

Meskipun Adhi menyebutkan Gapmmi saat ini belum mempunyai data terperinci daerah-daerah pariwisata yang mengalami pertumbuhan moncer, tetapi Adhi memastikan bahwa penghapusan status endemik memang berdampak pada pertumbuhan kinerja sektor mamin.

“Endemi ini berpengaruh cukup bagus di daerah-daerah wisata seperti Bali dan beberapa titik di Pulau Jawa daerah wisata, industri makanan minuman ikut tertarik juga dengan kunjungan kunjungan Wisman maupun turis-turis lokal,” jelasnya.

Dalam catatan Bisnis.com, Selasa (27/6/2023), Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif menyebutkan dalam skor indeks kepercayaan industri (IKI), ada tiga subsektor manufaktur yang moncer salah satunya industri mamin.

"Jadi 23 yang dibina oleh Kemenperin, ada tiga subsektor yang performanya kinclong, industri otomotif yang paling bagus, lalu industri makanan dan industri minuman," kata Febri.

Adapun subsektor yang mengalami ekspansi pada IKI Juni 2023 ini ada sebanyak 20 subsektor dengan porsi produk domestik bruto (PDB) sebesar 96,5 persen, di antaranya industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, otomotif, industri mamin, industri kendaraan motor trailer dan semi trailer dan lain-lain. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Widya Islamiati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper