Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-Siap! Harga Sewa Ritel Mal Diprediksi Naik 5-10 Persen

Konsultan properti, Colliers Indonesia memprediksi kenaikan harga sewa ritel di mal dengan rata-rata 5-10 persen.
Pengunjung berada di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung berada di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Harga sewa ruang ritel di pusat perbelanjaan atau mal diperkirakan bakal meningkat seiring dengan pulihnya sektor ini pascapandemi Covid-19.

Head of Retail Services Colliers Indonesia, Sander Halsema, memprediksi akan terjadi pertumbuhan harga sewa dengan rata-rata 5-10 persen, tergantung dari kinerja tingkat hunian setiap mal.

"Pertumbuhan sewa untuk seluruh kelas mal sekitar 5-10 persen. Namun kenaikan ini diperkirakan akan terjadi di semester kedua 2023 atau penghunjung tahun 2023," kata Sander kepada Bisnis, Minggu (2/7/2023).

Menurut Sander, pengelola mal yang mampu menjaga rerata tingkat hunian di level yang sehat selama masa pandemi, mereka akan lebih percaya diri mematok persentase kenaikan sewa yang lebih tinggi pascapandemi.

Di sisi lain, meskipun kondisi beberapa pusat perbelanjaan sudah semakin membaik, pengelola mal diperkirakan masih perlu sedikit waktu lebih lama untuk penyewa mereka benar-benar pulih daridampak pandemi.

Berdasarkan data Colliers Indonesia, tingkat hunian rata-rata mal di Jakarta masih stagnan di 69 persen pada kuartal I/2023.

Kondisi yang sama terjadi pada mal di wilayah Jabodetabek, di mana tingkat hunian di angka 68,8 persen turun karena adanya penambahan pasokan baru.

Jika dibandingkan dengan kinerja tingkat hunian prapandemi yakni pada kuartal keempat 2019, rata-rata okupansi mal di Jakarta yakni 79,8 persen dan di Bodetabek 78,5 persen.

Dalam laporannya, kinerja tingkat hunian pusat perbelanjaan untuk kelas menengah atas dan premium cukup tinggi pada kuartal I/2023, di mana masing-masing berada di 79,3 persen dan 84,5 persen.

Dibandingkan dengan kelas menengah ke bawah, tingkat hunian berada di 65,9 persen untuk kelas menengah dan 47 persen untuk menengah bawah. Kendati demikian, angka tersebut masih jauh di bawah tingkat hunian pada kuartal IV/2019 atau sebelum masa pandemi.

Kala itu, kelas premium berada di level 91 persen, kelas atas 90,4 persen, menengah 77,6 persen, dan menengah bawah 66,3 persen. Tak hanya dari segi okupansi, harga sewa ruang ritel pun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan tarif sewa sebelum pandemi.

Rata-rata harga sewa ritel di Jakarta saat ini yakni Rp563.428 per meter persegi, sedangkan pada kuartal IV/2019 yakni sebesar Rp609.003 per meter persegi.

Namun, dari sisi service charge, tarif yang berlaku pada kuartal pertama 2023 lebih tinggi yakni Rp153.519 per meter persegi, dibandingkan dengan prapandemi Rp145.784 per meter persegi.

Sander menerangkan, tingkat hunian mal di Jabodetabek sepanjang semester pertama 2023 relatif stabil yakni di angka 70 persen. Hal ini menjadi pertanda kinerja tingkat hunian di pusat perbelanjaan Jabodetabek akan segera terungkit untuk tahun-tahun berikutnya.

Pengelola mal mulai memasukkan penyewa-penyewa yang secara cepat dapat memberikan dampak kepada tingkat hunian dan juga jumlah pengunjung ke mal.

Salah satu pengembang mal-mal besar di Jakarta, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) mengungkap rata-rata okupansi mal yang dikelolanya saat ini telah mencapai 94 persen pada semester I/2023.

"Kemudian performance di ritel mal 94 persen mal terokupansi, 41 persen NLA [Net Leaseble Area] terkontrak leasing di 2023 dan tahun-tahun selanjutnya," kata Direktur Keuangan PWON, Minarto Basuki dalam paparan publik, baru-baru ini.

Adapun, PWON mencatat recurring income Rp1,08 triliun per kuartal I/2023. Angka tersebut meningkat 28,7 persen dari Rp842 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (yoy).

Pendapatan segmen pengembangan terdiri atas retail leasing dengan kontribusi 54 persen. Kendati demikian, PWON tidak mengungkap rencana kenaikan sewa ritel di sejumlah mal yang dikelolanya. 

Dalam hal ini, kinerja mal PWON yang menunjukkan kinerja terbaik adalah Kota Kasablanka Mall (116.000 meter persegi) dengan tingkat okupansi 100 persen sejak 2022 lalu.

Disusul oleh Gandaria City Mall (110.000 meter persegi) dengan okupansi 97 persen dan Blok M Plaza (30.000 meter persegi) dengan okupansi 92 persen.

Lebih lanjut, PWON memiliki rencana ekspansi mal hingga 2027 di beberapa lokasi seperti Pakuwon Mall Bekasi, Pakuwon City Mall 3, dan Kota Kasablanka Phase 4.

"Ritel mal kami akan meningkat 13 persen dari sekarang 784.000 meter persegi menjadi 884.000 meter persegi hingga tahun 2027," ujar Minarto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper