Bisnis.com, JAKARTA – Foxconn berencana menginvestasikan sekitar US$250 juta atau Rp3,76 triliun untuk dua proyek baru di Vietnam, termasuk pabrik produksi komponen kendaraan listrik.
Langkah ini menegaskan rencana global Foxconn untuk menjadi pemain di industri kendaraan listrik, setelah bertahun-tahun berfokus pada perakitan produk elektronik untuk Apple dan merek-merek besar lainnya.
Dilansir Reuters pada Sabtu (1/7/2023), Foxconn melalui anak usahanya Foxconn Singapore berencana melakukan investasi di sebuah kawasan industri di Vietnam bagian utara.
"Pabrik ini akan fokus pada produksi komponen kendaraan listrik dan produk lain untuk memenuhi kebutuhan pengembangan di masa depan," ungkap Foxconn dalam pernyataan resminya.
Proyek-proyek baru ini akan meningkatkan total investasi Foxconn di Vietnam menjadi sekitar US$3 miliar setelah membangun pabrik pertamanya di sana hampir dua dekade lalu.
Selain itu, investasi ini menegaskan rencana Foxconn yang lebih luas untuk berekspansi di luar China di tengah ketegangan yang terus berlanjut dengan AS.
Baca Juga
Pemerintah setempat mengonfirmasi bahwa mereka telah mengesahkan investasi baru Foxconn. Bagian terbesar dari pendanaan baru tersebut, sekitar US$200 juta, akan digunakan untuk membangun pabrik yang memproduksi pengisi daya dan komponen mobil listrik.
Pabrik ini dijadwalkan akan mulai berproduksi pada Januari 2025 dan berpotensi menyerap 1.200 tenaga kerja.
Sisanya sebesar US$46 juta akan digunakan untuk membangun pabrik yang memproduksi komponen elektronik dan telekomunikasi yang dijadwalkan mulai berproduksi pada bulan Oktober 2024.
Kedua fasilitas tersebut akan dibangun di Song Khoai Industrial Park, yang berjarak 138 km ke arah timur Hanoi.
"Dengan akar yang sudah ada sejak lebih dari 15 tahun yang lalu, basis Foxconn di Vietnam merupakan salah satu lokasi utama dalam jejak global kami," ungkap perusahaan kepada Reuters.
Foxconn juga berencana untuk mendirikan pabrik baru di provinsi pusat Vietnam, Nghe An, dengan investasi awal sebesar US$100 juta, demikian ungkap pemerintah daerah provinsi bulan lalu.