Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Catatan Penting Sri Mulyani soal Ekonomi Global dan Indonesia

Simak 4 catatan penting dari Menteri Keuangan Sri Mulyani soal kondisi perekonomian global dan Indonesia terkini.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memaparkan progres keuangan negara dalam konferensi pers APBN Kita pada Senin (26/6/2023). Dok Youtube Kemenkeu RI.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memaparkan progres keuangan negara dalam konferensi pers APBN Kita pada Senin (26/6/2023). Dok Youtube Kemenkeu RI.

3. Tren Perlambatan Penerimaan Pajak

Penerimaan pajak hingga akhir Mei 2023 tercatat telah terkumpul sebesar Rp830,29 triliun. Secara kumulatif, realisasi penerimaan pajak dari Januari hingga Mei 2023 tumbuh sebesar 17,7 persen, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar 53,5 persen.  

Sementara berdasarkan kinerja per bulan, penerimaan pajak pada Mei 2023 hanya tumbuh sebesar 2,9 persen dibandingkan dengan posisi pada Mei 2022.

"Kalau kita lihat kinerja penerimaan per 6 bulan, baik yang disebut growth per bulan atau growth kumulatif, ini menunjukkan pertumbuhannya makin melandai atau makin menurun. Pertumbuhan tidak sekuat seperti awal tahun karena memang tahun lalu pertumbuhannya sudah sangat tinggi," kata Sri Mulyani.

Dia menyampaikan bahwa kinerja penerimaan hingga Mei 2023 tersebut memang melandai dan tidak sekuat jika dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.  

Menurutnya, kondisi tersebut disebabkan oleh high base effect, di mana pertumbuhan penerimaan pajak pada 2022 sudah sangat tinggi. Selain itu, pertumbuhan yang rendah jika dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas dan perlambatan impor.

“Tahun ini [penerimaan pajak hingga Mei tumbuh] 17,7 persen, masih tumbuh dua digit. Ini hal yang tentu patut kita syukuri dan kita jaga karena ini akan terus meningkatkan penerimaan negara dalam rangka menopang kegiatan perekonomian dalam bentuk belanja-belanja,” imbunya.  

 

Ke depan, penerimaan pajak diperkirakan akan termoderasi. Pasalnya kebijakan Program Pengungkapan Sukarela (PPS) tidak berulang pada tahun ini, sementara penerimaan pajak mengikuti fluktuasi konsumsi, belanja pemerintah, impor, dan harga komoditas.

 

4. Anjloknya Harga Komoditas

Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa harga komoditas global terus melanjutkan tren penurunan seiring dengan permintaan yang melemah secara global. Penurunan harga komoditas terjadi merata, mulai dari crude palm oil (CPO) hingga batu bara. 

Dia mencontohkan harga gas alam secara tahun berjalan (year-to-date/ytd) mengalami penurunan sebesar 38 persen. 

Penurunan yang signifikan juga terjadi pada komoditas batu bara yang mencapai 63,8 persen ytd. Harga minyak dan CPO juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 14,3 persen dan 15,1 persen ytd.

Dia mengingatkan penurunan harga komoditas tersebut perlu terus diwaspadai. Kondisi ini menimbulkan dampak pada pelemahan ekonomi dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper