Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kereta Cepat Bisa Tarik 16 Gerbong, Begini Penjelasan Konsultan KCIC

Uji coba penggabungan 2 rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan total 16 gerbong telah dilakukan sejak beberapa hari terakhir.
Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB). ANTARA/HO-PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB). ANTARA/HO-PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Bisnis.com, JAKARTA – Rangkaian kereta (trainset) pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) nantinya dapat digabungkan menjadi satu untuk mengantisipasi potensi lonjakan penumpang pada masa high-season.

Chen Dongsheng, Penanggungjawab National Engineering Research Center (NERC) yang merupakan Konsultan Pengujian Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengatakan, pihaknya tengah melakukan uji coba dengan menggabungkan 2 rangkaian dengan masing-masing 8 kereta.

Dia menjelaskan, satu rangkaian kereta cepat yang sebelumnya terdiri atas 8 kereta dapat ditingkatkan menjadi sebanyak 16 kereta. Hal ini akan meningkatkan kapasitas jumlah penumpang pada rangkaian ganda tersebut dibandingkan dengan menggunakan satu rangkaian saja.

Meski demikian, Dongsheng menyebutkan praktik ini tidak akan dilakukan dalam kegiatan operasi normal. Dia mengatakan, penyatuan 2 rangkaian kereta cepat akan dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di hari libur.

“Untuk operasional sehari-hari KCJB nantinya tetap menggunakan 1 rangkaian kereta yang terdiri atas 8 kereta,” kata Dongsheng dalam uji coba KCJB dari DK13 Batching Plant Tangga Darurat, Bekasi, menuju Stasiun Tegalluar, Jawa Barat, Minggu (25/6/2023).

Dongcheng melanjutkan, uji coba penggabungan 2 rangkaian kereta telah dilakukan sejak 3 hari terakhir. Dia melaporkan, pengujian tersebut berjalan lancar dan stabil pada rentang kecepatan antara 250 kilometer per jam hingga 320 kilometer per jam.

Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator KCJB masih membahas tarif tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung. 

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menuturkan pembahasan dilakukan bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan pihak terkait lainnya. Adapun, hingga saat ini tarif belum mendapatkan kepastian jelang beroperasi Agustus 2023. 

“Dari teman-teman [Kementerian] Perhubungan sebisa mungkin maksimal Rp250.000,” ujarnya.

Dia juga menambahkan adanya opsi untuk membuat tarif bundling antara LRT Jabodebek, Kereta Cepat, dan juga KA feeder. Hal tersebut bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menggunakan integrasi antarmoda transportasi massal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper