Bisnis.com, JAKARTA - Kehadiran moda transfortasi LRT Jabodebek pada 18 Agustus 2023 diklaim bakal memecah kemacetan di kawasan Jakarta, khususnya dari arah Bekasi Timur ke Arah Dukuh Atas maupun dari Cibubur Harjamukti ke Cawang dan Dukuh Atas.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo menuturkan kehadiran LRT pada 18 Agustus 2023 itu bakal memberikan manfaaat buat masyarakat untuk mendapatkan moda transportasi yang aman, selamat, dan efisien dengna harga terjangkau.
“Semua rute dibuka. Jadi, dari Harjamukti ke Cawang headwaynya 6 menit, dari Jatimulya ke Cawang 6 menit. Nanti dari Cawang ke Dukuh atas headwaynya 3 menit. Pada saat peak hour,” ujar Didiek saat ditemui awak media di kawasan Halim Perdanakusuma, Jumat (23/6/2023).
Dia mengatakan tarif LRT sendiri saat ini masih dalam kajian, sedangkan untuk uji coba pada 12 Juli-18 Agustus nanti masyarakat hanya akan membayar tarif Rp1. “Sudah dalam pembahasan Kementerian Perhubungan karena tarif ini ada PSO [public service obligation]-nya,” tuturnya.
Menurut Didiek, kereta tanpa masinis buat PT INKA tersebut nantinya berjumlah 186 gerbongnya dan 31 trainset (rangkaian kereta). Per trainset masing-masing berjumlah 6 kereta.
“Semuanya sudah ready, nanti akan kita operasikan,” ucap dia.
Baca Juga
Lebih lanjut, Didiek mengatakan kehadiran LRT ini juga didukung oleh pemerintah daerah pengapit Jakarta serta pihak developer perumahan. Sehingga nantinya, masyarakat akan tertarik dan berpindah ke moda transportasi umum tersebut.
“Kita dengan pemda-pemda, walikota dan kabupaten kita melakukan kolaborasi termasuk juga dengan para developer. Harapannya itu dari kantong-kantong hunian ada arah fider ke arah stasiun-stasiun. Pengoperasian memang belum 100 persen tapi akan kita lakukan terus lakukan perbaikan. Integrasinya. Sistem operasi sudah 96 persen. Integrasinya hampir seratus persen,” jelas Didiek.
Sebelumnya, Direktur Keselamatan Perkeretapaian Kementerian Perhubungan Edi Nursalam menuturkan bahwa LRT Jabodebek memiliki kapasitas yang bisa mengangkut penumpang hingga lebih dari 1.300 orang dalam kondisi padat. “Kapasitas penumpang pada setiap rangkaian LRT pada kondisi normal mencapai lebih kurang 740 penumpang, dan pada kondisi padat bisa mencapai 1.308 penumpang dengan konfigurasi 174 duduk dan 566 berdiri,” tutur Edi.