Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda dengan PGEO, Wamen Pahala: IPO PHE Tak Gandeng Anchor Investor

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury memastikan IPO PHE di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanpa menggandeng investor jangkar atau anchor investor. 
Gedung Pertamina./Istimewa
Gedung Pertamina./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury memastikan rencana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanpa menggandeng investor jangkar atau anchor investor

Pahala menuturkan, struktur IPO untuk subholding hulu migas PT Pertamina (Persero) itu bakal berbeda dengan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang lebih awal melantai di pasar modal dengan menggaet sejumlah investor strategis. 

“Tidak ada anchor-nya, strukturnya beda [dengan PGEO] ini betul-betul IPO,” kata Pahala saat ditemui Bisnis di DPR RI, Jakarta, Kamis (15/6/2023). 

Pahala menambahkan, rencananya PHE bakal melepas 5 hingga 10 persen saham dalam penawaran umum nantinya. 

Bagian saham yang dilepas itu lebih rendah dari rencana awal yang sempat disampaikan Direktur Utama PHE Wiko Migantoro di level 10 hingga 15 persen saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI pada 10 April 2023.

Adapun, PHE membidik dana segar US$2 miliar dari aksi IPO tersebut atau sekitar Rp30 triliun. Raihan dana ini akan mengalahkan IPO terbesar saat ini yang dipegang oleh PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang meraup dana Rp21,9 triliun.  

Kendati demikian, Pahala mengatakan, kementeriannya masih menunggu momentum yang tepat untuk benar-benar membawa subholding hulu migas Pertamina tersebut melantai di bursa. 

“Ya kan namanya transaksi corporate action pasar modal memang harus nunggu waktu yang pas ya untuk melakukan IPO dan juga biar mendapatkan hasil yang optimal,” kata dia. 

Saat ini, PHE telah menggandeng sejumlah lembaga finansial domestik dan luar negeri seperti Citibank, J.P Morgan, Credit Suisse, Mandiri Sekuritas, dan BRI Danareksa sebagai penasihat utama IPO. 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menerangkan, rencana IPO PHE telah memasuki tahap kedua pengajuan dokumen ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta inisiasi tahap pre-deal investor education

Namun, Nicke enggan menjelaskan lebih detail mengenai progres serta waktu rencana Pertamina Hulu Energi untuk go public tersebut.

 "IPO dari PHE juga kejutan jadi tunggu tanggal mainnya, nanti nggak kejutan lagi," kata Nicke dalam Media Briefing Kinerja Pertamina Tahun 2022, Selasa (6/6/2023).

Dia menuturkan bahwa, unlock value anak-anak usahanya melalui IPO merupakan salah satu upaya Pertamina untuk meningkatkan market cap hingga US$100 miliar. 

 "Anak-anak ini harus cantik semuanya sehingga banyak yang tertarik untuk kerja sama untuk aliansi strategis sehingga otomatis mendorong ke arah US$100 miliar," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper