Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelar Digital Day 2023, Sinar Mas Siap Dorong UMKM Naik Kelas

Selain menampilkan sejumlah adopsi teknologi digital, Digital Day 2023 juga menjadi cara Sinar Mas mendorong UMKM naik kelas.
Sesi diskusi dukungan pemberdayaan perempuan (women empowerment) Sinar Mas untuk UMKM Naik Kelas melalui kemitraan inklusif berkelanjutan/ Istimewa
Sesi diskusi dukungan pemberdayaan perempuan (women empowerment) Sinar Mas untuk UMKM Naik Kelas melalui kemitraan inklusif berkelanjutan/ Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sinar Mas konsisten mendukung pengembangan ekosistem digital dengan menggelar Digital Day 2023 untuk pertama kalinya. Selain menampilkan sejumlah adopsi teknologi digital, Digital Day 2023 juga menjadi cara Sinar Mas mendorong UMKM naik kelas. 

Franky Oesman Widjaja, Board Member Sinar Mas menuturkan dunia tengah berubah dengan sangat cepat akibat quantum computing dan artificial intelligence (AI). Ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kemajuan bersama. 

"Event ini sebagai platform untuk showcase inovasi dan bisnis model kolaborasi terbaru dari pilar usaha maupun perusahaan portofolio kami. Kedua, dengan digitalisasi ini kita bisa lebih inklusif kepada UMKM sejalan dengan program UMKM naik kelas," katanya, Senin (12/6/2023).

Adapun, kegiatan Sinar Mas Digital Day 2023 digelar di ICE Bumi Serpong Damai (BSD) 9-10 Jui 2023. Ajang ini menampilkan semua teknologi digital Sinar Mas seperti drone technology forest monitoring & inventory, AI, layanan keuangan, jaringan internet MyRepublic, smart city, hingga smart mining.

Franky menuturkan saat ini Sinar Mas berada pada posisi dan tempat yang tepat karena adopsi teknologi digital di Indonesia sangat cepat. Transformasi digital ini menjadi komitmen bersama menuju Indonesia Emas 2025. 

“Apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah Indonesia, khususnya Bapak Presiden Joko Widodo yang mendukung transformasi digital di seluruh sektor untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045," katanya. 

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid menuturkan potensi ekonomi digital sangat besar. The World Economic Forum (WEF) memperkirakan transformasi digital akan menghasilkan US$100 triliun pada 2025.

Selain itu, katanya, Temasek, Google dan Bain & Company menyebut potensi ekonomi digital Indonesia mencapai US$130 miliar pada 2025. Karena itu, katanya, sangat dibutuhkan pengembangan ekosistem untuk mendorong eksplorasi dan inovasi.

Salah satu yang perlu diperkuat adalah kemitraan inklusif bagi UMKM dengan memanfaatkan ekosistem digital.

"Dalam melakukan transformasi digital kami menghadapi tantangan dalam pengembangan infrastruktur konektivitas, peningkatan literasi digital dan regulasi," katanya.

Arsjad mengapresiasi inisiatif Sinar Mas dalam mendorong kolaborasi untuk membangun ekosistem yang mumpuni dengan beragam upaya yang dilakukan. Ini menjadi modal bagi pihak pemerintah, swasta dan masyarakat untuk mengeksplorasi dan berinovasi di sektor digital untuk kemajuan Indonesia.

Mengutip, data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) jumlah UMKM di Tanah Air mencapai 64,2 juta pelaku UMKM pada 2023. Dari jumlah itu, hanya sebanyak 20,76 juta yang telah memanfaatkan ekosistem digital. 

Padahal pemanfaatan digital ini mampu memperbesar skala ekonomi UMKM agar bisa naik kelas. Sejak pemerintah meresmikan Gerakan kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik kelas pada 3 Oktober 2022 lalu, berbagai percepatan dilakukan pemerintah dan swasta termasuk Sinar Mas. 

Pandu Sjahrir, Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menambahkan tantangan untuk menopang Indonesia menjadi negara maju pada 2045 adalah pengembangan sektor kesehatan, inklusi sektor keuangan, turisme, industri kreatif dan yang terpenting adalah UMKM.

"Inclusive society ini adalah soal akses dan kualitas layanan kesehatan. Social assistance and empowerment program. Ini penting karena 10 persen rakyat Indonesia, keluarga kita, saudara-saudara kita tidak memiliki akses," ujarnya.

Dalam upaya menuju Indonesia Emas 2024, Pandu mengingatkan perlu investasi untuk melakukan transformasi digital. Selain investasi, perlu juga mendorong peningkatan kapabilitas kepemimpinan, membuka kemitraan inklusif dan terakhir memiliki dukungan regulasi.

Oleh karena itu, inisiatif Sinar Mas untuk membangun ekosistem digital yang inklusif perlu didukung. Sebab, melalui gerakan semacam ini akan lahir inovasi-inovasi baru untuk menopang pertumbuhan Indonesia ke depannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper