Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Bendungan Karian di Lebak, Banten yang telah dibangun sejak 2015 dapat selesai pada tahun ini.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan progres pembangunan Bendungan Karian telah mencapai 90,22 persen.
"Bendungan Karian dijadwalkan dapat dialiri air awal (impounding) pada September 2023," kata Basuki dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (12/6/2023).
Menteri Basuki meminta agar Bendungan Karian diselesaikan dengan kualitas yang terbaik dan selama tahap akhir pekerjaan terus dilakukan penyempurnaan konstruksi bendungan, terutama riprap yang tersusun dari batu-batu bulat, agar tidak rembes dan kekuatan struktur terjaga.
Basuki juga menginstruksikan agar sisa-sisa material proyek dirapikan dan dilakukan penghijauan di lingkungan sekitar bendungan.
Dia juga meminta segera dibuatkan Standar Operasional Prosedur (SOP) setelah bendungan rselesai pembangunannya, sebagai acuan pengoperasian agar manfaat bendungan dapat optimal.
Baca Juga
Sebagai informasi, Bendungan Karian merupakan salah satu dari 65 bendungan yang dibangun oleh Kementerian PUPR pada periode 2015-2019 sebagai bagian dari Nawa Cita untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan ketahanan air.
Pembangunan Bendungan Karian dimulai sejak Oktober 2015 dengan anggaran Rp 1,07 triliun dan dikerjakan oleh Daelim Industrial Co, LTD-PT Wijaya Karya (Persero)-PT Waskita Karya (Persero) Joint Operation.
Presiden Jokowi awalnya menargetkan Bendungan Karian dapat rampung pada 2019. Namun, target tersebut tidak berhasil dicapai. Pemerintah akhirnya kembali menargetkan proyek tersebut rampung pada 2022, tapi kembali molor dari target.
Bendungan Karian memiliki kapasitas tampung 314.7 juta m3 dan luas genangan1,740 hektare yang dapat dimanfaatkan untuk menambah kebutuhan suplesi ke Daerah Irigasi (DI) Ciujung seluas 22.000 hektare.
Bendungan Karian juga memiliki fungsi utama menyuplai air baku untuk kebutuhan rumah-tangga dan industri di 9 kota/kab di Provinsi Jakarta dan Banten sebesar 14,6 m3/detik yakni Kota Serang, Kab Serang dan Kota Cilegon sebesar 1,5 m3/detik, Kec Rangkasbitung dan Maja diri dari Kab Lebak sebesar 0,6 m3/detik.
Kemudian, Kec Parung Panjang Kab Bogor sebesar 0,2 m3/detik, Kab Tangerang sebesar 3,6 m3/detik, Kota Tangerang sebesar 2,0 m3/detik, Kota Tangerang Selatan sebesar 1,8 m3/detik, dan Kota Jakarta Barat sebesar 4,2 m3/detik.
Bendungan ini juga memiliki potensi wisata air di Kab Lebak serta pembangkit energi listrik sebesar 1,8 megawatt melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).