Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menko Airlangga ke Dubes Inggris: Dorong Pertumbuhan yang Kuat dan Berkelanjutan

Perdagangan Indonesia dan Inggris pada 2022 mencapai 3,5 miliar poundsterling, meningkat sebesar 32,8 persen secara tahunan (yoy).
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Kings Birthday Party pada Rabu (7/6/2023) - Bisnis - Jessica Gabriela Soehandoko
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Kings Birthday Party pada Rabu (7/6/2023) - Bisnis - Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia dan Inggris mencatatkan peningkatan kerja sama dalam sejumlah bidang dan akan diperkuat dalam bidang investasi. 

Duta Besar Inggris di Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins menjelaskan beragam kerjasama Indonesia-Inggris yang selaras dengan empat tema yang melekat pada Raja Charles, yakni generasi muda, keragaman, komunitas dan keberlanjutan. 

Namun tak hanya itu, Inggris-Indonesia juga ingin memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi. Jenkins juga mengumumkan nilai perdagangan kedua negara yang meningkat. 

“Saya sangat bangga melihat nilai perdagangan Inggris-Indonesia telah meningkat sebesar 33 persen di tahun lalu,” dalam acara King’s Birthday Party pada Rabu (7/6/2023).  

Mengutip laporan dari Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris yang dirilis Kamis (18/5/2023) total perputaran ekonomi Inggris-Indonesia (ekspor ditambah impor) pada 2022 mencapai 3,5 miliar poundsterling, meningkat sebesar 32,8 persen (year-on-year/yoy).

Jenkins juga menjelaskan Inggris melihat banyak investasi di antara kedua negara, terutama pada industri masa depan seperti penggunaan mineral untuk teknologi baru dan terhadap industri kendaraan listrik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kesempatan yang sama menjelaskan satu tahun telah terlewati semenjak diluncurkannya Roadmap Kemitraan 2022-2024 Indonesia-Inggris. Peta jalan ini telah menunjukan hasil yang konkrit dalam transisi energi, transportasi rendah karbon, perdagangan, investasi dan pendidikan. 

Dia menyebutkan terdapat dua poin utama dalam kerjasama Indonesia-Inggris. Pertama yakni Indonesia dan Inggris memiliki tujuan yang sama dan akan melanjutkan lead by example dalam mengatasi perubahan iklim, termasuk kerja sama dalam transisi energi bersih dan mengatasi deforestasi. 

Dalam hal tersebut, Airlangga menyebutkan sebagai bagian dari kebijakan Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) Indonesia akan meluncurkan rencana investasi komprehensif senilai US$20 miliar yang dilakukan oleh G7 termasuk Inggris, untuk transisi sektor tenaga listrik di Indonesia. 

Kedua, kemitraan Indonesia dan Inggris harus terus mengarah pada pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan. Untuk itu, Airlangga menegaskan kemitraan kedua negara menuju perdagangan bebas yang berkelanjutan serta investasi hijau. 

Pada tahun 2022, Indonesia dan Inggris juga membentuk Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (JETCO). Pada awal pertemuan, kedua negara fokus membahas mengenai energi terbarukan, pertumbuhan hijau, agrikultur, makanan dan minuman pada tingkat kelompok kerja. 

Dengan mengoptimalkan mekanisme JETCO, Airlangga optimis dapat mendorong perdagangan bilateral. Berdasarkan data Airlangga, perdagangan bilateral kedua negara pada 2022 mencapai US$2,7 miliar atau hampir meningkat 5,3 persen (yoy). 

Selain itu, Airlangga juga menjelaskan bahwa realisasi Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia yang dimiliki Inggris pada 2022 mencatat kenaikan hampir dua kali lipat sebesar US$628,3 juta dari yang sebelumnya sebesar US$322,9 juta. 

Pada Rabu pagi (7/6/2023) Airlangga juga melakukan pertemuan dengan utusan Perdagangan Perdana Menteri Inggris Bidang Perdagangan untuk Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Masyarakat Ekonomi ASEAN yakni Richard Graham. 

Dalam pertemuannya, keduanya membahas mengenai JETCO dan berharap kedua negara dapat mempererat kemitraannya melalui Free Trade Agreement (FTA). 

Dengan pertumbuhan yang positif ini, kita harus terus mengembangkan kemitraan untuk pertumbuhan masa depan dengan semangat kolaborasi,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper