Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri PUPR Buka Suara soal Merger Waskita dan Hutama Karya, Ini Katanya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menanggapi rencana merger Waskita Karya (WSKT) dan Hutama Karya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merespons rencana penggabungan dua usaha atau merger yang akan dilakukan BUMN Karya, termasuk di antaranya PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) dengan PT Hutama Karya (Persero).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan bahwa hal tersebut masih rencana dan belum diadakan rapat resmi meskipun sejumlah gagasan telah diutarakan oleh beberapa pihak. 

"Belum dirapatin, tapi sudah ngomong. Ada ide-ide dengan Bu Menteri Keuangan tapi belum diputuskan," kata Basuki kepada wartawan di Gedung DPR RI, dikutip Kamis (8/6/2023). 

Salah satu yang diwacanakan yaitu evaluasi 9 BUMN Karya untuk kemudian digabungkan. Hal ini selaras dengan pernyataan Erick Thohir yang mengatakan akan melakukan penilaian dan menggabungkan menjadi 4 badan usaha. 

Di sisi lain, dia pun menanggapi pengalihan proyek tol yang dikerjakan Waskita ke Hutama Karya, buntut dari kasus korupsi dan dugaan manipulasi keuangan di laporan keuangan Waskita. 

"Kalau itu pas rapat PMN itu supaya lebih cepat penanganannya mungkin PMN-nya lewat Hutama Karya. Bisa saja nanti Waskita yang garap, tapi uangnya di HK," ujarnya. 

Selain itu, dia memastikan tak ada lagi proyek di luar tol yang akan dialihkan ke badan usaha lainnya. Sebelumnya, Hutama Karya akan mengambil alih 2 proyek tol dari Waskita yaitu Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menyuntik dana PMN sebanyak Rp12,5 triliun untuk Hutama Karya pada 2024 untuk menyelesaikan 2 proyek tol Waskita.

Di samping itu, Kementerian BUMN juga membuka opsi konsolidasi BUMN Karya antara PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) yang akan disandingkan dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA). Namun hal tersebut masih dalam tahap penjajakan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper