Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut penyerapan anggaran sebesar Rp10,44 triliun dari total alokasi Rp33,41 triliun hingga 31 Mei 2023 belum maksimal. Akselerasi proyek hingga pengadaan barang/jasa jadi strategi utama.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, serapan tersebut mencakup 31,26 persen dari total anggaran Kemenhub pada 2023.
Secara terperinci, realisasi belanja Kemenhub terbesar sejauh ini adalah untuk belanja pegawai senilai Rp1,75 triliun atau 45,9 persen dari pagu Rp3,81 triliun.
Sementara itu, belanja barang Kemenhub telah terealisasi Rp4,52 triliun atau 29,7 persen dari pagu Rp15,23 triliun. Selanjutnya, realisasi belanja modal terpantau senilai Rp4,17 triliun, atau 26,5 persen dari pagu anggaran 2023 sebesar Rp15,75 triliun.
Dia melanjutkan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) telah mencapai Rp3,55 triliun dari target Rp8,06 triliun. Sementara itu, realisasi penerimaan dari BLU telah adalah senilai Rp552,7 miliar dari target Rp1,59 triliun.
Budi Karya menyebut, penyerapan anggaran pada 2023 belum maksimal seiring dengan pengerjaan sejumlah proyek yang dipercepat.
Baca Juga
"Kami mengupayakan serapan anggaran akan lebih baik dari tahun lalu, karena kontrak-kontrak yang harus kita jalani sudah dilakukan," jelasnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Selasa (6/6/2023).
Adapun, Kemenhub juga telah menyiapkan sejumlah langkah akan dilakukan untuk menggenjot serapan anggaran. Dia mengatakan, Kemenhub akan meningkatkan kualitas perencanaan dan disiplin dalam pelaksanaan sebuah kegiatan.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan akselerasi pelaksanaan program, proyek, dan kegiatan, serta melakukan percepatan pelaksanaan pengadaan barang atau jasa. Kemudian, Kemenhub juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas belanja melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas belanja serta melakukan pengawasan (monitoring) serta evaluasi.