Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan mengalokasikan Rp53,8 miliar untuk penyediaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia pada 2023.
Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan berupa kontrak dari Direktorat Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan ke KPPN Jakarta.
Penyediaan obat-obatan dan perbekalan kesehatan untuk Jemaah haji tahun ini meliputi obat saluran napas, obat saluran cerna, obat antidiabetes, analgesik dan antiinflamasi, obat kardiovaskular, multivitamin, larutan elektrolit, dan susu.
“Bertujuan sebagai penunjang keshatan Jemaah haji, yang akan diberikan kepada masing-masing Jemaah sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah,” tulis Direktorat jenderal Perbendaharaan Kemenkeu di Instagram, Selasa (6/6/2023).
Dalam realisasinya, Ditjen Perbendaharaan melaporkan dari Rp53,8 miliar, sampai edngan 29 Mei 2023 dana yang telah dibayarkan oleh KPPN Jakarta VII berdasarkan permintaan satuan kerja yang bersangkutan sebesar Rp2,15 miliar.
Artinya, realisasi yang dilakuakn untuk perbekalan kesehatan Jemaah haji baru sekitar 3,9 persen dari nilai kontrak.
Baca Juga
Adapun, pemberangkatan Jemaah haji dari Indonesia baru mulai dilakukan pada 24 Mei 2023 dan akan dilakukan hingga 22 Juni 2023.
Sementara kepulangan Jemaah haji dari Makkah ke Tanah Air akan dilakukan mulai 4 Juli hingga 3 Agustus 2023.
Selain melalui obat-obatan, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga menyiagakan 1.600 tenaga kesehatan haji (TKH) untuk memastikan kondisi kesehatan Jemaah selama pelaksanaan haji 2023.
Terlebih, sebanyak 70 persen Jemaah masuk dalam kategori berisiko.
Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag), Indonesia memperoleh kuota haji sebanyak 221.000 orang, yang terdiri atas 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus.
Terdapat 14 embarkasi yang adigunakan selama penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H. 14 embarkasi tersebut adalah embarkasi Banda Aceh, Medan, Padang, Palembang, Jakarta-Pondok Gede, Jakarta-Bekasi, Solo. Kemudian, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Lombok, serta Kertajati.