Bisnis, JAKARTA - Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) oleh perbankan mengalami tren pelambatan pada awal tahun. Namun, pada kuartal III/2023 atau akhir tahun ini, penyaluran KPR diprediksi moncer seiring dengan tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Pemulihan pasar KPR menjadi salah satu berita pilihan dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id edisi Selasa (6/6/2023). Redaksi turut menyajikan sederet ulasan komprehensif lainnya di antaranya gerak harga minyak usai pemangkasan produksi Arab Saudi, keputusan Luhut soal impor KRL bekas dan prediksi manis produksi gula.
1. Menanti Pemulihan Pasar KPR pada Akhir Tahun
Berdasarkan Analisis Perkembangan Uang Beredar yang dirilis oleh BI, penyaluran KPR dan kredit pemilikan apartemen (KPA) hingga Maret 2023 mencapai Rp627,7 triliun, naik 7,3 persen secara year-on-year (YoY).
Namun, pertumbuhan itu melambat dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 7,8 persen YoY dengan nilai Rp622,1 triliun. Perlambatan kembali berlanjut pada April 2023 atau saat momen libur Lebaran. Penyaluran KPR hanya tumbuh 6,8 persen YoY menjadi Rp630,3 triliun.
Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Amin Nurdin, mengatakan bahwa pelambatan penyaluran KPR pada awal tahun ini dipengaruhi oleh masih tingginya suku bunga kredit perbankan.
Baca Juga
2. Menguji Gerak Harga Minyak Usai Pemangkasan Produksi Saudi
Harga minyak terangkat setelah Arab Saudi mengambil langkah mandiri untuk kembali memangkas produksi minyak. Namun, tidak ada yang bisa menjamin bahwa kenaikan ini akan berlangsung lama seiring dengan pelemahan ekonomi global.
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan pihaknya akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membawa stabilitas ke pasar ini minyak mentah. Hal itu disampaikan setelah pertemuan negara eksportir minyak OPEC+ di Wina pada Minggu (4/6/2023)
Saudi memutuskan untuk memangkas 1 juta barel per hari (bpd) menjadi 9 juta bpd yang berlaku pada Juli, sebuah langkah pemangkasan terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Keputusan ini dilakukan secara sukarela karena rekan-rekan OPEC+, termasuk Rusia bergeming, seperti dilaporkan Bisnis.com yang melansir Bloomberg.
"Dalam jangka pendek, harga minyak mentah akan bergantung pada niat [para anggota]. [Ini akan menjadi ujian] di antara Saudi yang sedang memperjuangkan stabilitas dan para trader yang bearish," ujar Presiden Rapidan Energy Group, Bob McNally.
3. Menanti Keputusan Akhir Luhut Soal Impor KRL Bekas
Rencana PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengimpor rangkaian kereta bekas dari Jepang belum juga final. Keputusan akhir pemerintah nampaknya masih menunggu restu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Pengajuan izin impor telah disampaikan anak usaha KAI yakni PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) kepada Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan sejak tahun lalu. Kemenhub sejatinya menyetujui rencana ini, namun batu sandungan terjadi di Kemendag.
Lampu hijau dari Dirjen Perdagangan Luar Negeri sejatinya memerlukan rekomendasi dari instansi lain yakni Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian. Tak disangka, Kemenperin tidak memberikan restu.
Kementerian setidaknya berpaku pada dua alasan utama. Pertama, kemampuan industri dalam negeri untuk memproduksi kereta api yakni PT Industri Kereta Api (Inka). Kedua, upaya pemerintah memperbesar penggunaan produk dalam negeri.
4. Rancang Jurus Tangkal Serangan Siber Industri Leasing & Asuransi
Sejumlah perusahaan asuransi dan multifinance mulai menyoroti menyoal penguatan sektor keamanan teknologi informasi (TI), menyusul adanya serangan siber yang terjadi pada PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) akhir-akhir ini.
Misalnya saja, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menyebut serangan siber yang terjadi di sejumlah perusahaan jasa keuangan menjadi salah satu fokus di industri. Mengingat, Direktur Sales & Distribusi MTF William Francis Indra mengatakan situasi tersebut akan memunculkan kerugian finansial bagi perusahaan hingga konsumen.
Untuk itu, lanjut William, pihaknya mengupayakan untuk terus meningkatkan mitigasi risiko agar terhindar dari serangan siber. William mengatakan, salah satu yang dilakukan adalah bekerjasama dengan induk perusahaan untuk membuat standar keamanan siber. Selain itu juga melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kesiapan baik perangkat maupun prosedur sisi keamanan TI.
Begitu juga dengan emiten leasing PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) yang juga terus berupaya meningkatkan keamanan sistem dan edukasi seluruh tim untuk berhati-hati dalam mengakses email.
5. Prediksi Manis Produksi Gula
Pasokan gula dan stabilitas harga di pasar domestik diyakini aman terjaga pada tahun ini, seiring dengan proyeksi peningkatan produksi komoditas berasa manis itu.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan ketersediaan gula pada 2023 aman dan terkendali seiring dengan dimulainya giling tebu dan peningkatan produksi di berbagai pabrik gula (PG) milik perusahaan pelat merah. Importasi pun bisa lebih irit.
Sekretaris Bapanas Sarwo Edhy mengatakan musim giling telah dimulai secara serentak pada pertengahan tahun ini. Oleh karena itu, pasokan gula dalam negeri akan meningkat signifikan sehingga pasokan dan harga gula nasional terjaga stabilitasnya.
Produktivitas yang lebih tinggi akan meningkatkan stok gula nasional, memastikan Cadangan Gula Pemerintah di BUMN Pangan tersedia, dan mengurangi angka importasi gula pada 2024.