Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Telur Meroket, Terdorong Harga Pakan Ternak

Harga telur yang meroket di atas Rp30.000 per kilogram (kg) dinilai disebabkan oleh kenaikan harga pakan ayam.
Harga Telur Meroket, Terdorong Harga Pakan Ternak. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Harga Telur Meroket, Terdorong Harga Pakan Ternak. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi harga telur dewasa ini yang meroket di atas Rp30.000 per kilogram (kg) dinilai wajar oleh pengamat. Hal itu disebabkan oleh struktur ongkos produksi telur turut mengalami kenaikan.

Adapun, merujuk Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) rata-rata harga telur Rp30.700 per kg. Level tersebut di atas Harga Acuan Pembelian (HAP) Bapanas yaitu Rp27.000 per kg.

Pengamat ekonomi pertanian Khudori mengungkapkan harga telur di tingkat produsen pun mengalami lonjakan, yakni mencapai Rp26.000 per kg. Level harga itu jauh di atas HAP yang ditetapkan oleh Bapanas sebesar Rp22.000-Rp24.000 per kg.

“Harga telur di produsen saat ini sudah di atas HAP di produsen. Ini terjadi karena ongkos produksi naik, terutama didorong oleh kenaikan harga pakan dan day old chick (DOC). Harga pakan naik karena didorong oleh kenaikan harga jagung, komponen penting penyusun pakan ternak,” ujar Khudori kepada Bisnis, Minggu (4/6/2023).

Anggota Pokja Dewan Ketahanan Pangan (2010-2020) itu menjelaskan dengan struktur ongkos produksi telur yang naik khususnya jagung, maka telur pun akan mencari harga keseimbangan yang baru.

“Yang perlu dilakukan pemerintah adalah menstabilkan harga jagung. Terutama memastikan harga jagung di tingkat peternak sesuai dengan HAP/HPP. Dengan begitu, HAP telur di produsen dan konsumen berangsur-angsur bisa kembali turun dan mendekati HAP sesuai diatur Badan Pangan Nasional,” tuturnya. Adapun jagung peternak sendiri per hari ini Rp6.310 per kg, naik 2,44 persen dibanding pekan lalu.

Sebelumnya, Pemerintah dalam hal ini Badan Pangan Nasional (Bapanas) menepis anggapan tidak berupaya untuk mengintervensi harga telur di tingkat konsumen yang saat ini terus mengalami kenaikan. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan jika harga terlalu tinggi di hilir pemerintah melakukan cek apa penyebabnya. Dia mengatakan, diinamika harga telur ini harus dilihat dari berbagai sisi atau komprehensif.

Arief menuturkan, apabila harga telur saat ini Rp30.000 per kilogram (kg) masih dalam batas wajar. Sebab, harga produksi peternak pun saat ini mengalami kenaikan khususnya jagung. Dengan demikian, harga telur saat ini tidak mungkin lagi berada di kisaran Rp23.000-Rp24.000 per kg.

“BM naik, pakan naik, pupuk untuk jagung naik, nggak bisa. Kita jangan egois di hilir tetapi hulunya di matikan,” ucap dia.

Melansir Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga telur ayam secara rata-rata nasional sudah Rp 30.770 per kg atau naik Rp310 dibanding pekan lalu.

Lebih lanjut, Arief mengungkapkan teranyar pihaknya pun telah membantu distribusi jagung dari Jawa Tengah ke peternak mandiri di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah sebesar 13 ton. Sebelumnya, Bapanas juga telah memfasilitasi distribusi jagung dari Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Selatan ke wilayah produsen telur di Jateng, Jatim, dan Lampung yang saat ini telah mencapai 1.100 ton.

“Apabila kewajaran harga di peternak tidak dijaga bisa berdampak pada menurunnya jumlah peternak, akan banyak peternak mandiri kecil yang tidak berproduksi. Hal ini berujung pada menurunnya produksi telur nasional,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper