Bisnis.com, SEOUL - Perdagangan Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) meroket 140 kali lipat sejak kedua negara tersebut menjalin hubungan bilateral pada 1973. Seperti diketahui, Indonesia dan Korsel akan merayakan 50 tahun kerja sama bilateral yang jatuh pada November 2023.
Manager Asia & Africa Research Team Korea Trade-Investment Promotion Agency (Kotra) Joo Ho Park mengatakan perdagangan kedua negara berkembang 140 kali sejak hubungan diplomatik di 1973.
“Pada 1973, total ekspor hanya US$32 juta dan pada 2022 menjadi US$10,2 miliar. Sementara untuk impor, dari hanya US$153 juta pada 1973 menjadi US$15,7 miliar,” ujarnya saat bertemu dengan 13 peserta The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea di kantor Kotra Seoul, Rabu (31/5/2023).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan total nilai perdagangan RI-Korsel pada 1973 hanya US$186 juta melonjak menjadi US$25,9 miliar pada akhir tahun lalu.
Mengacu pada data Kotra, Indonesia merupakan negara ke-13 dengan nilai perdagangan terbesar dengan Korsel. Sementara tu, Korsel menduduki peringkat ke-7 bagi Indonesia.
“Posisi Indonesia sangat penting bagi Korea. Kami membeli banyak sekali komoditas dari indonesia,” imbuhnya.
Baca Juga
Dia mengungkapkan sepanjang 2020-2022, ada 5 komoditas buatan Korsel yang diekspor ke Indonesia, yaitu mesin dan perlengkapannya (HS 84), bahan bakar mineral dan produk distilasi (HS 27), mesin listrik dan perlengkapannya (HS 85), plastik dan thereof (HS 39), serta besi dan baja (HS 72).
Di sisi lain, ujarnya, daftar komoditas Indonesia yang diekspor ke Korsel antara lain minyak mentah (HS 2710), Electronic integrated circuits (HS 8542), karet sintetis (HS 4002), flat-rolled products of iron (7210), dan bahan rajutan (HS 6006).
Manager Asia & Africa Research Team Korea Trade-Investment Promotion Agency (Kotra) Joo Ho Park. JIBI/Feni Freycinetia
Terkait investasi, Joo Ho Park menungkapkan total 2.498 proyek milik Korsel yang telah diinvestasikan di Indonesia sejak 1980 hingga saat ini. Total nilai investasi Korsel di Indonesia mencapai US$16,6 miliar.
Investasi di sektor manufaktur yang paling banyak, seperti Hyundai Motors, Lotte Chemicals. Sementara itu, Indonesia sudah investasi di Korea sejak 1990-an dengan nilai US$2,7 miliar dengan 185 proyek.
“Financial, banking, dan insurance adalah sektor yang paling banyak diinvestasikan Indonesia di Korea. salah satunya BNI pada 2016,” jelasnya.
Selain itu, Joo Ho Park menegaskan investor Korsel tertarik untuk memprodusi lebih banyak produk yang sudah memiliki sertifikasi halal di pasar Indonesia.
“Kami berusaha untuk masuk ke daerah-daerah yang kami tidak begitu familiar, salah satunya adalah industri halal,” katanya.
Sebagai informasi Kotra dibentuk pada 1962. Tahun lalu, Kotra merayakan hari jadi ke-60. Public Relations Divisions Manager di Kotra Sunho Mun mengatakan Kotra memiliki kantor perwakilan di 84 negara. Saat ini, ada dua kantor di Jakarta dan Surabaya.
“Kotra bekerja sama dengan pemda dan institusi untuk bisnis luar negeri. Kotra menyediakan ahli untuk berkonsultasi untuk pembeli luar negeri. Kami juga mendukung global partner untuk mempertemukan perusahaan Korsel yang berpotensi lewat berbagai event,” imbuhnya.