Bisnis.com, JAKARTA- Vietnam dikabarkan berencana memangkas hampir separuh volume ekspor beras pada 2030 sebagai strategi ketahanan pangan negara tersebut. Dampaknya tentu cukup besar bagi Indonesia yang mengandalkan impor asal Vietnam.
Vietnam, bersama India, dan Pakistan merupakan sumber impor beras terbesar bagi Indonesia. Pada 2022, nilai impor beras Indonesia dari Vietnam diketahui sebanyak 81.828 ton.
Sebagaimana dikutip dari laporan Reuters, Vietnam bakal memangkas ekspor beras tahunannya hingga 44 persen mulai 2030 mendatang. Artinya, ekspor yang biasanya 7,1 ton hanya menjadi 4 juta ton per tahun.
Lebih jauh, Vietnam merupakan negara terbesar ketiga untuk ekspor beras dunia. Berdasarkan laporan yang mengutip dokumen Pemerintah Vietnam tersebut, pengurangan ekspor dilakukan untuk memastikan ketahanan pangan di dalam negerinya, melindungi lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim, serta meningkatkan ekspor beras berkualitas.
Dengan kebijakan ini, maka ekspor beras Vietnam diperkirakan bakal turun menjadi US$2,62 miliar per tahun pada 2030, dari sebelumnya mencapai US$3,45 miliar pada 2022.
Di sisi lain, untuk jangka waktu saat ini, pemerintah masih optimistis ketahanan pangan nasional masih tetap terjaga, meski ada rencana pemangkasan oleh Vietnam. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun merespon bahwa dampak kebijakan Vietnam ke depan tidak mengganggu stabilitas pangan nasional saat ini.
Baca Juga
“Beras kita cukup banyak. Coba lihat data Badan Pusat Statistik (BPS). Kita stoknya juga cukup dan kemarin juga sudah ada yang masuk,” kata Mentan, di Kompleks Istana Kepresidenan, mengutip Antara, Senin (29/5/2023).
Syahrul mengatakan seluruh data yang dimiliki pemerintah menunjukkan pasokan beras di dalam negeri aman. Data tersebut dihimpun dari BPS, data pertanian menggunakan satelit dengan kecerdasan buatan, dan laporan manual yang diberikan daerah.
"Semua menunjukkan hal yang sangat positif. Kami pakai data paling rendah, itu di BPS,” ujar dia.