Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AP II Catat Kinerja Apik Kuartal I/2023, Ini Strateginya

PT Angkasa Pura II memaparkan kinerja perusahaan pada kuartal I/2023 seiring dengan pemulihan penerbangan.
Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (24/4/2023), terpantau kembali ramai pasca H+2 Hari Raya Idulfitri 2023. Para pemudik banyak yang memilih pulang lebih cepat karena ingin menikmati suasana Jakarta dan kembali bekerja. JIBI/Bisnis-Nabil Syarifudin Alfaruq
Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (24/4/2023), terpantau kembali ramai pasca H+2 Hari Raya Idulfitri 2023. Para pemudik banyak yang memilih pulang lebih cepat karena ingin menikmati suasana Jakarta dan kembali bekerja. JIBI/Bisnis-Nabil Syarifudin Alfaruq

Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II melanjutkan tren positif pertumbuhan kinerja baik dari sisi operasional maupun keuangan hingga kuartal I/2023 terus berlanjut pada tahun ini.

Berdasarkan keterangan resmi perusahaan, Minggu (28/5/2023), AP II melaporkan total pergerakan penumpang di 20 bandara yang dikelolanya mencapai 18,25 juta orang hingga kuartal I/2023. Sementara itu, pergerakan pesawat pada periode waktu yang sama adalah mencapai sekitar 140.000 pergerakan pesawat.

Dari sisi keuangan, pendapatan AP II terpantau naik 75 persen menjadi Rp2,75 triliun. Sejalan dengan peningkatan pendapatan, sepanjang Januari - Maret 2023 AP II berhasil membukukan laba usaha Rp617,01 miliar atau meroket 399 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan akselerasi dan optimalisasi bisnis menjadi faktor utama sehingga perseroan meraih peningkatan pendapatan dan laba usaha.

Awaluddin memaparkan, peningkatan kinerja keuangan ditopang 3 program utama AP II yang dijalankan sejak awal tahun ini yaitu Recovering Customer Experience, Restructuring Financial Foundation dan Regrowing Business Ecosystem.

“Ketiga program utama tersebut saling berkaitan, di mana kemudian berdampak pada kemampuan AP II dalam menangkap peluang di tengah tumbuhnya permintaan lalu lintas penerbangan,” ujar Awaluddin dalam keterangan resminya.

Melalui Recovering Customer Experience, bandara-bandara AP II termasuk Bandara Soekarno-Hatta menghadirkan beragam inovasi untuk kenyamanan penumpang pesawat. Kemudian, lewat restructuring financial foundation, AP II memperkuat kebijakan dan monitoring penerimaan uang kas (cash collection) dari hasil transaksi dan penjualan.

Adapun, program regrowing business ecosystem mendorong AP II mengakselerasi pengembangan bisnis aeronautika dengan memaksimalkan slot time penerbangan di bandara, dan mendorong bisnis non-aeronautika dengan mengakselerasi pertumbuhan bisnis di ekosistem.

Awaluddin memaparkan, bandara AP II pada awal 2023 mampu memaksimalkan slot time penerbangan di bandara-bandara khususnya di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia.

Adapun sepanjang Januari - Maret 2023 terdapat sejumlah rute reguler baru yang dibuka di bandara-bandara AP II, misalnya di rute internasional dibukanya rute Jakarta - Bangkok oleh Thai AirAsia dan sejumlah penerbangan umrah dari Bandara Kertajati.

Sementara rute baru di domestik antara lain Jakarta - Balikpapan oleh Pelita Air; Kualanamu (Medan) - Bandung oleh Super Air Jet, dan Bandung - Denpasar juga oleh Super Air Jet.

Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia Tory Damantoro mengatakan di tengah pandemi Covid-19 ini para pelaku industri harus mengambil keputusan tepat sesuai dengan kondisi yang ada.

Tory mengatakan, pihaknya mengapresiasi kinerja AP II yang telah berhasil mencatatkan keuntungan. Hal ini patut disebut sebagai sebuah prestasi mengingat pandemi virus corona yang belum sepenuhnya selesai.

"Manajemen AP II menavigasi keputusan-keputusan penting yang harus diambil hingga bisa bertahan dalam krisis pandemi dan kemudian pulih dengan cepat,” ujar Tory.

Menurutnya, pelaku di sektor transportasi khususnya penerbangan harus melakukan berbagai penyesuaian di tengah kondisi pandemi.

Dia mencontohkan, saat lalu lintas penerbangan menurun maka perusahaan harus melakukan penyesuaian fasilitas dan personel. Sedangkan, ketika permintaan tinggi perusahaan juga harus kembali melakukan penyesuaian.

Menurutnya, hal ini menjadikan AP II lebih siap dalam mengakomodir pertambahan permintaan, sehingga mampu meraih hasil kinerja usaha positif pada 2022. Tory juga menilai AP II mampu mengembangkan bisnis non-aeronautika hingga berhasil menopang kinerja keuangan.

“Walau lalu lintas udara turun drastis saat pandemi, kinerja keuangan bisa positif dengan cepat karena pengoperasian bandara juga melibatkan bisnis lain dengan resilient (berketahanan) tinggi terhadap dampak pandemi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Tory Damantoro menilai AP II memiliki ketahanan yang tinggi hingga kini berhasil lepas dari jerat pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper