Bisnis.com, JAKARTA — Kendati menjadi negara agraris, Indonesia rupanya tak mampu memenuhi kebutuhan bawang putih melalui pertanian di dalam negeri. Alhasil, konsumsi masyarakat harus dipenuhi lewat kebijakan impor.
Tak tanggung-tanggung, importir Indonesia bahkan merogoh kantong hingga triliunan per tahun untuk memasok bawang putih ke Tanah Air. Setidaknya dana sekitar Rp37 triliun keluar dari Indonesia sejak 2019 demi memasok komoditas hortikultura tersebut.
Badan Pangan Nasional juga berencana mengimpor bawang putih sebesar 588.000 pada 2023, naik dari 574.000 ton dibanding dengan tahun lalu. Hal itu dilakukan lantara produksi dalam negeri tidak mencukupi.
Ulasan tentang importasi bawang putih ke dalam negeri menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.
Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Jumat (26/5/2023):
Sanksi Denda Relaksasi Ekspor untuk Freeport & 4 Perusahaan Lain
Keputusan pemerintah yang akhirnya memberikan relaksasi izin ekspor konsentrat mineral logam kepada PT Freeport Indonesia (PTFI) dan empat badan usaha lainnya memang masih menjadi polemik.
Namun, izin ekspor tersebut bukanlah diberikan begitu saja alias tanpa syarat. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan sejumlah syarat dan ketentuan, termasuk sanksi atas keterlambatan penyelesaian pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter).
Sanksi berupa denda serta kewajiban menaruh sejumlah dana sebagai jaminan itu ditetapkan sesuai dengan Kepmen ESDM Nomor 89 Tahun 2023 tentang Pedoman Pengenaan Denda Administratif Keterlambatan Pembangunan Fasilitas Pemurnian Mineral Logam di Dalam Negeri.
Dengan kata lain, pemerintah akan memberlakukan sanksi bagi badan usaha yang tidak memenuhi ketentuan tersebut, salah satunya berupa penempatan jaminan kesungguhan sebesar 5 persen dari total penjualan periode 16 Oktober 2019 sampai dengan 11 Januari 2022 dalam bentuk rekening bersama (escrow account).
Dana Triliunan Rupiah Keluar RI Demi Impor Bawang Putih
Kebutuhan konsumsi bawang putih nasional pada 2023 menurut Kementerian Pertanian sebesar 560.000 ton. Jumlah ini cukup timpang bila dibandingkan dengan produksi dalam negeri yang hanya 45.000 ton pada 2021.
Produksi bawang putih domestik tertinggi tercatat pada 2019 sebesar 88.000 ton. Kemudian turun menjadi 81.000 ton setahun kemudian. Sementara itu, sepanjang 2021—2017, produksi bawang putih dari petani lokal hanya berada di kisaran 15.000 ton—21.000 ton.
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menduga ketergantungan Indonesia terhadap impor bawang putih yang begitu besar membuat tata niaga di komoditas ini sering menjadi permainan para mafia.
Pemain impor bawang putih itu disebut-sebut hanya dikuasai oleh segelintir pihak yang menyebabkan tata niaga yang tidak sehat dan berakibat kenaikan harga bawang putih.
Ketua BPP Hipmi Bidang Pertanian, Perkebunan dan Peternakan M Hadi Nainggolan mengatakan tata niaga impor bawang putih ini sangatlah tidak sehat dan benar-benar sudah dikuasai para kartel mafia yang menguasai berbagai lini.
Hipmi mensinyalir kartel impor bawang putih semakin memiliki bekingan kuat saat menjelang Pemilu, termasuk menuju pemilu 2024 ini.
Kala Hutama Karya Ambil Alih Proyek Tol Bocimi dari Tangan WSKT
Penyelesaian proyek jalan Tol Bogor—Ciawi—Sukabumi (Bocimi) masih terkatung-katung seiring dengan ditahannya anggaran penyertaan modal negara PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT).
Pasalnya, PT Trans Jabar Tol (TJT) memperoleh hak pengusahaan jalan tol untuk segmen Bogor—Ciawi—Sukabumi ini dimiliki oleh Perusahaan sebesar 99,99 persen dan 0,01 persen saham dimiliki oleh anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk., yakni Koperasi Waskita.
Adapun, TJT memiliki jangka waktu konsesi selama 45 tahun dari 2015 hingga 2060. Jalan tol Bocimi akan menghubungkan Bogor dan Sukabumi di Jawa Barat dengan panjang total 54 km.
Ditundanya penyertaan modal negara (PMN) ke Waskita yang mencapai Rp3 triliun itu berdampak besar terhadap keberlanjutan proyek jalan tol yang akan menyambungkan wilayah Bogor dan Sukabumi itu. Padahal, kucuran PMN menjadi satu-satunya harapan bagi Waskita untuk dapat menyelesaikan proyek tersebut ditengah proses restrukturisasi yang tengah dilakukan perseroan.
Kementerian PUPR pun menyebut penyelesaian proyek tol Bocimi akan diambil alih oleh perusahaan pelat merah lain yaitu PT Hutama Karya (Persero). Langkah itu dilakukan karena Hutama Karya dinilai lebih memiliki kemampuan secara finansial.
Bank Jumbo Makin Sehat, Intip Strateginya
Bank-bank terbesar di Tanah Air membukukan kualitas kredit yang makin membaik seiring dengan meredanya pandemi. Meski secara umum kondisi ekonomi makin membaik, bank-bank kelas kakap ini masih sangat berhati-hati dalam membiayai sektor-sektor yang masih berisiko tahun ini.
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya, melaporkan berhasil menekan kredit berisiko atau loan at risk (LAR) bank sebesar 430 basis poin (bps) secara tahunan (year-on-year/ YoY) pada kuartal pertama tahun ini menjadi 9,5 persen dari posisi sebelumnya yakni 13,8 persen pada tahun lalu.
Penurunan kredit berisiko tersebut terjadi seiring dengan kembali meningkatnya kemampuan debitur menyelesaikan pembayaran usai pandemi Covid-19 melanda. Adapun, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) bank tercatat mengalami perbaikan menjadi 1,8 persen pada kuartal I/2023, turun dari 2,3 persen pada tahun sebelumnya.
Secara sektoral, BCA mencatat bahwa sektor yang menjadi penyumbang terbesar NPL terjadi pada portofolio kredit sektor manufaktur.
Selanjutnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyampaikan bahwa posisi kredit berisiko perseroan berada di level optimal sebesar 8,95 persen, susut 205 bps secara tahunan.
Uji Pertama Sengat Subsidi Harga Kendaraan Listrik
Pameran kendaraan listrik Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023 mengalami penurunan pengunjung. Meski demikian, transaksi penjualannya diklaim meningkat. Meski ada pemanis subsidi, kendaraan listrik dinilai masih butuh waktu untuk eksis.
PEVS 2023 adalah kali kedua pameran khusus kendaraan listrik yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo). Organisasi dideklarasikan pada April 2021 dan dikomandoi mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
PEVS 2023 digelar di tempat yang sama dengan pameran serupa pertama, yakni Jakarta International Expo, Kemayoran, 17—21 Mei 2023. Adapun dari segi waktu, PEVS 2022 lebih panjang, yakni 22—31 Juli 2022.
Sementara dari merek kendaraan peserta bertambah. PEVS 2023 diikuti oleh 19 merek, dengan perincian 11 merek sepeda motor dan 8 merek mobil. Adapun PEVS 2022 hanya diikuti oleh 15 merek, mencakup 11 merek sepeda motor dan 5 merek mobil.
Meski demikian, dengan waktu yang lebih pendek, peserta PEVS 2023 mengalami penurunan kunjungan dibandingkan dengan penyelenggaraan serupa sebelumnya 45.732 orang pengunjung menjadi hanya 30.700 orang. Akan tetapi, perolehan transaksi selama pameran kedua diklaim lebih banyak.
Namun demikian, kendaraan listrik di Indonesia masih tahap awal pertumbuhan. Di lihat dari pangsa penjualannya juga masih sangat minim. Bandingkan dengan penjualan sepeda motor yang mencapai 5.221.470 unit, dan mobil yang tembus 1.013.582 unit.