Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Godok Penyesuaian Harga Gula Konsumsi, Bakal Naik?

Bapanas terus mendorong agar proses kajian dan penyesuaian harga acuan gula konsumsi dapat segera rampung dan diundangkan.
Salah satu pedagang gula dipasar tradisional sedang mengemasi gula pasir untuk dijual kembali / Arief Rahman
Salah satu pedagang gula dipasar tradisional sedang mengemasi gula pasir untuk dijual kembali / Arief Rahman

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah mempercepat review dan penyesuaian harga acuan pembelian dan penjualan (HAP) gula konsumsi.

Penyesuaian HAP dilakukan guna menjaga keseimbangan harga gula di tingkat produsen hingga konsumen sesuai dengan harga keekonomian saat ini, serta menyikapi naiknya harga gula internasional.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, menyampaikan, pihaknya telah melakukan diskusi dengan seluruh pemangku kebijakan gula nasional untuk membahas usulan dan masukan terkait berapa besaran HAP yang wajar.

Nantinya, angka tersebut akan dibawa dalam rapat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) dan selanjutnya diundangkan dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) jika disetujui.

“Usulan HAP tersebut akan masuk ke dalam pembahasan rapat koordinasi teknis dan rapat koordinasi terbatas bersama Kemenko Perekonomian. Setelah dibahas dan disetujui di Rakortas bersama Kemenko Perekonomian, selanjutnya HAP tersebut akan diundangkan dalam Peraturan Badan Pangan Nasional,” kata Ketut Astawa dalam keterangannya, Kamis (25/5/2023).

Bapanas sendiri telah memiliki instrumen regulasi terkait HAP gula konsumsi. Aturan ini tertuang dalam Perbadan No.11/2022, di mana HAP gula konsumsi di tingkat produsen ditetapkan R11.500 per kg dan di tingkat konsumen Rp13.500 per kg untuk ritel modern serta Rp14.500 per kg di Indonesia Timur. Regulasi tersebut sedang dalam tahapan review untuk kemudian akan ditetapkan HAP terbaru.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menambahkan, pihaknya terus mendorong agar proses review dan penyesuaian HAP gula konsumsi dapat segera rampung dan diundangkan.

Arief menilai, angka HAP yang lebih tinggi dari sebelumnya bisa memotivasi para petani tebu agar semakin giat berproduksi, yang berujung pada meningkatnya produksi gula nasional.

Sementara itu, pihaknya juga terus mendorong pembenahan tata kelola industri gula nasional, baik dari sisi on farm dan off farm. Adapun, sejumlah tantangan yang sedang dibenahi antara lain terkait harga dan ketersediaan pupuk serta perluasan lahan kebun tebu guna memenuhi bahan baku tebu pabrik gula. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper