Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dan Iran menandatangani sejumlah perjanjian kerja sama usai Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi bertemu dengan Presiden Joko Widodo hari ini, Selasa (23/5/2023).
Upacara penandatanganan dokumen dan nota kesepahaman kerja sama antara Republik Islam Iran dan Indonesia telah dilaksanakan dan para pejabat kedua negara menandatangani 11 dokumen.
Presiden Raisi mengatakan penandatanganan pakta kerja sama antara Iran dan Indonesia merupakan bukti dari keinginan kedua negara untuk mempererat hubungan.
“Hari ini, para pejabat kedua negara menandatangani beberapa dokumen untuk kerja sama di berbagai bidang, yang menunjukkan tekad mereka untuk mengembangkan hubungan di segala bidang,” ungkap Raisi dalam keterangan resminya, Selasa (23/5/2023).
Raisi mengatakan bahwa Iran dan Indonesia memiliki sejumlah bidang dan kapasitas untuk meningkatkan hubungan bilateral. Presiden berharap kunjungannya ke Indonesia dapat memberikan efek konstruktif ke arah perluasan interaksi antara kedua negara Islam yang kuat di kawasan dan dunia, dan efeknya dapat dilengkapi dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Teheran.
Raisi juga berharap bahwa kunjungan tersebut akan menghasilkan langkah-langkah signifikan dalam pengembangan hubungan dengan Indonesia.
Baca Juga
"Dalam 70 tahun sejak pembentukan hubungan diplomatik, kedua negara selalu memiliki interaksi yang baik di berbagai bidang politik, ekonomi, komersial, regional, dan internasional,” lanjutnya.
Adapun sejumlah kesepakatan yang ditandatangani antara lain perjanjian perdagangan preferensial, penghapusan visa, pertukaran budaya, pengawasan produksi produk farmasi, kerja sama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, dan kerja sama bilateral di bidang migas.
Raisi menambahkan, mengacu pada target yang ditetapkan untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara menjadi US$20 miliar, kedua negara telah memutuskan untuk melakukan kerja sama pertukaran dengan mata uang nasional.
Terlepas dari tekanan dan sanksi terhadap negaranya, Raisi mengatakan pihaknya telah mengambil langkah-langkah berharga menuju pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan ekonomi dengan upaya para ahli mudanya.
"Sanksi dan ancaman tidak dapat menghentikan Iran dengan cara apa pun,” lanjutnya.
Raisi menyebut kerja sama dan komunikasi dengan negara-negara tetangga dan negara-negara Muslim yang selaras sebagai prioritas kebijakan luar negeri Republik Islam Iran.
"Mengembangkan hubungan dengan Indonesia, sebagai salah satu negara yang penting dan efektif di Asia dan dunia, yang merupakan anggota organisasi regional dan internasional yang penting, sangat penting bagi Iran,” pungkasnya.