Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS Ungkap Penyebab Ekspor RI Anjlok Berjamaah di Semua Sektor

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap penyebab ekspor April 2023 anjlok berjamaah di semua sektor.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor Indonesia pada April 2023 anjlok atau mencatatkan penurunan, baik secara bulanan (month-to-month/mtm) maupun tahunan (year-on-year/yoy). 

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi menyampaikan nilai ekspor pada April 2023 dibandingkan bulan sebelumnya turun dari US$23,42 miliar menjadi US$19,29 miliar atau anjlok 17,62 persen (mtm). 

“Secara tahunan [yoy] nilai ekspor April 2023 turun sebesar 29,40 persen dari April 2022,” ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (15/5/2023). 

Imam pun mengungkapkan penyebab kinerja ekspor Indonesia pada April 2023 anjlok berjamaah. Dia memerinci nilai ekspor pada April 2023 yang mencapai US$19,29 miliar disumbang oleh sektor migas sebesar US$1,26 miliar. Capaian tersebut turun secara bulanan 5,95 persen akibat ekspor minyak mentah turun sebesar 59,37 persen serta gas turun sebesar 7,95 persen. 

Sektor pertanian kehutanan dan perikanan menyumbang sebesar US$0,29 miliar. Selain itu, sektor tambang dan lainnya menyumbang US$4,75 terhadap kantong ekspor. 

Sementara industri pengolahan menyumbang US$12,99 miliar atau memberikan andil 93,48 persen terhadap total ekspor April 2023. 

“Secara mtm semua sektor mengalami penurunan nilai ekspor, tertinggi terjadi di sektor pertanian, kehutanan, perikanan turun sebesar 22,56 persen,” tambahnya. 

Menurutnya, penurunan sektor tersebut disebabkan penurunan ekspor komoditas hasil hutan bukan kayu lainnya, tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, serta rumput laut dan ganggang lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper